Debat Kelima Capres Antiklimaks, Swing Voters Sulit Tentukan Pilihan

MALANG RAYA130 Dilihat

InfoMalangRaya – Debat kelima calon presiden yang membahas tentang kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi, tampaknya jauh dari ekspektasi pendukung maupun kebanyakan masyarakat.  Pasalnya, debat kelima yang digadang-gadang sebagai debat final untuk melihat kemampuan masing-masing calon presiden dengan semangat menggebu-gebu, nyatanya debat semalam antiklimaks. 
Di mana penampilan masing-masing calon presiden semalam cukup landai dan tidak ada kejutan-kejutan pernyataan ataupun gagasan agar masyarakat, khususnya para swing voters maupun undecided voters dapat menentukan pilihan politiknya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pengamat sekaligus akademisi komunikasi politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Dr. Verdy Firmantoro mengungkapkan, bahwa penampilan masing-masing calon presiden yang antiklimaks berdampak pada sulitnya swing voters tentukan pilihannya di Pemilu 2024. “Dampak paling signifikan (ketika debat antiklimaks), para swing voters dan undecided voter yang penting untuk diperebutkan di debat tadi malam, sepertinya agak kesulitan untuk meraba siapa yang kemudian paling unggul dalam level gagasan untuk debat semalam,” ungkap Verdy, Senin (5/2/2024). Akademisi yang menuntaskan program doktoralnya di Universitas Indonesia ini mengatakan, bahwa dilihat dari hasil debat kelima semalam, membuat para swing voters maupun undecided voters akan menentukan pilihan politik di detik-detik terakhir jelang waktu pencoblosan di tanggal 14 Februari 2024 mendatang. “Karena di debat tadi malam masih belum ada yang betul-betul meyakinkan bahwa siapa yang lebih layak dalam konteks pertarungan gagasan di debat kelima,” kata Verdy. Alumnus FISIP UB ini menyayangkan sikap masing-masing calon presiden. Di mana seharusnya masing-masing calon presiden dapat menampilkan kemampuan yang maksimal agar dapat menentukan pilihan politiknya. “Harusnya ini dimaksimalkan oleh paslon-paslon yang butuh suara besar, untuk memastikan mereka bisa tampil unggul di dalam pertarungan kontestasi di 14 Februari mendatang,” tutur Verdy. Pria asli Lumajang ini pun mengungkapkan beberapa kemungkinan proses Pemilu 2024 yang itu dipengaruhi oleh para swing voters maupun undecided voters. Di mana, ketika para swing voters maupun undecided voters bergerak ke salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang saat ini melalui beberapa hasil survei berada di urutan pertama, maka peluang pilpres satu putaran akan terbuka lebar. “Tapi kalau swing voters maupun undecided voters bergerak tersebar atau menguat ke paslon tertentu yang unggul di level middle itu bisa terjadi dua putaran. Sehingga pertarungan akan lebih sengit,” kata Verdy. Lebih lanjut, pihaknya menuturkan, bahwa perebutan suara dari swing voters dan undecided voters sangat menentukan proses maupun hasil Pemilu 2024. Apakah berlangsung pilpres satu putaran atau dua putaran. “Jadi, sebenarnya swing voters maupun undecided voters itu sangat menentukan. Karena pilpres berlangsung satu atau dua putaran, salah satunya ditentukan oleh bagaimana angka swing voters dan undecided voters itu bergerak ke paslon mana,” tandas Verdy. Sebagai informasi, dilansir dari website Kementerian Kominfo RI, swing voters merupakan para pemilih yang pilihan politiknya belum final atau masih bisa berubah. Di mana pemilih yang masuk kelompok swing voters lebih mengedepankan rasionalitas dan melihat gagasan yang disampaikan oleh para kontestan Pemilu. Selain itu, swing voters dari setiap Pemilu selalu didominasi oleh generasi millenial yang lebih banyak mengakses internet dan terus meningkat di setiap momentum politik. Sedangkan undecided voters merupakan masyarakat yang lebih memilih untuk menyembunyikan pilihannya atau benar-benar belum memiliki pilihan politik. Di mana masyarakat yang tergolong undecided voters kebanyakan berasal dari kelompok menengah kritis yang masih memantau perkembangan dari setiap kontestan Pemilu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *