Di Eropa Nyamuk Pembawa Penyakit Semakin Marak

InfoMalangRaya.com– Nyamuk yang membawa virus penyebab penyakit seperti
demam dengue dan chikungunya telah merambah ke bagian-bagian baru Eropa, sehingga meningkatkan risiko penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, kata para ilmuwan terkemuka memperingatkan dalam laporan terbarunya.
Para ilmuwan Eropa mengatakan semakin sering gelombang panas dan banjir, serta semakin lama dan hangat musim panas, telah menciptakan kondisi ideal bagi perkembangbiakan nyamuk.
Laporan itu, yang disusun oleh European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC), melacak penyebaran berbagai spesies nyamuk yang dapat membawa dan menularkan sejumlah virus ke manusia, seperti dengue dan Zika – yang dapat menyebabkan berbagai gejala seperti demam dan nyeri otot, dan bisa juga membuat orang sakit parah.
Laporan ECDC menyebutkan bahwa tahun ini, nyamuk Aedes albopictus (diketahui membawa virus dengue dan chikungunya) telah “hadir mapan” di 13 negara di Eropa, yang artinya mereka sudah memiliki populasi yang sudah berkembang biak. Bandingkan dengan delapan negara Eropa pada satu dekade lalu.
Tahun lalu, nyamuk Aedes aegypti, yang dapat menyebarkan virus penyakit seperti demam kuning, Zika dan West Nile, terpantau mapan di Siprus, dan para ilmuwan memperingatkan bahwa kemungkinan nyamuk dan virus akan menyebar ke negara-negara lain di Eropa.
Laporan itu memaparkan bahwa pada 2022 terdapat 1.133 kasus virus West Nile pada manusia dan 92 kematian. Sebanyak 71 kasus demam berdarah dengue tercatat di daratan Eropa.
Direktur ECDC Andrea Ammon berkata, “Dalam beberapa tahun terakhir kami telah melihat penyebaran geografis spesies nyamuk invasif ke area yang sebelumnya tidak terdampak di EU/EEA.”
“Apabila ini terus berlanjut, kita akan melihat lebih banyak kasus dan kemungkinan kematian akibat penyakit seperti demam berdarah dengue, chikungunya, dan demam West Nile [di Eropa],” imbuhnya, seperti dilansir BBC Kamis (22/6/2023).
Demam berdarah dengue (disebarkan oleh nyamuk yang menggigit pada siang hari) dapat menyebabkan demam, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan persendian, dan ruam seperti jerawat.
Jumlah kasus telah meningkat di seluruh dunia kurun beberapa dekade terakhir. Penyakit ini endemik di lebih dari 100 negara di Afrika, Amerika, Asia Selatan dan Tenggara, dan kawasan Pasifik Barat.
Sebagian besar kasus virus West Nile tidak menimbulkan gejala, tetapi ketika orang jatuh sakit, virus tersebut dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan parah, nyeri otot, muntah, ruam, dan rasa sakit pada bagian mata.
Orang yang berusia lebih lanjut dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang memengaruhi otak dan bisa berakibat fatal.
Gejala yang paling umum dari virus chikungunya adalah demam dan nyeri sendi, di samping sakit kepala, nyeri otot, dan ruam ada kulit.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *