InfoMalangRaya -Jumlah petugas penyelenggara Pemilu 2024 yang jatuh sakit terus bertambah di Kabupaten Blitar. Data terbaru yang dirilis oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar, Kamis (15/2/2024) pukul 18.00 WIB mencatat adanya 56 orang petugas Pemilu yang terkena dampak kelelahan. Sebelumnya, Dinkes sempat menyatakan ada 18 petugas pemilu yang mengalami sakit karena kelelahan.
“Data yang masuk ke kami kemarin (Kamis) hingga pukul 18.00 WIB sudah ada 56 petugas yang jatuh sakit akibat kelelahan,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr Christine Indrawati, Jumat (16/2/2024). Mayoritas dari petugas Pemilu yang terkena dampak kelelahan adalah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS), dengan 33 orang terkena dampak. Sementara itu, tujuh petugas pengawas dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), enam saksi, lima petugas PPS, tiga Linmas, serta masing-masing satu petugas dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan petugas keamanan juga dilaporkan mengalami kondisi serupa. Gastritis atau radang lambung menjadi keluhan utama yang dialami oleh para petugas yang jatuh sakit. Dari 56 kasus, sebanyak 19 orang mengalami gejala gastritis, seperti nyeri perut, mual, dan muntah. Namun, beberapa petugas juga mengalami keluhan seperti sakit kepala, demam, hipertensi, infeksi saluran pernapasan, dan vertigo. “Mayoritas petugas yang terkena dampak mengalami gastritis atau radang lambung, yang merupakan kondisi yang serius dan memerlukan perhatian medis yang tepat. Namun, kami juga melihat adanya keluhan lain seperti sakit kepala, demam, dan hipertensi yang menunjukkan bahwa beban kerja yang tinggi selama proses pemungutan suara dapat berdampak negatif pada kesehatan petugas,” terang Christine.
Baca Juga :
Jajaran TNI-Polri Tulungagung Cegah Gangguan Distribusi Logistik Pasca Pemilu 2024
Christine Indrawati menegaskan bahwa semua petugas yang jatuh sakit telah mendapatkan perawatan di puskesmas dan rumah sakit setempat. Mayoritas dari mereka mendapat perawatan jalan, sementara hanya empat orang yang menjalani perawatan inap di puskesmas. “Kami akan terus memantau situasi ini dengan cermat dan memberikan dukungan yang dibutuhkan agar proses Pemilu dapat berlangsung dengan lancar dan aman bagi semua pihak yang terlibat,” pungkas Christine.