Ekanit Panya Tak Mau Main di Piala Asia 2023

OLAHRAGA256 Dilihat

Infomalangraya.com, Indonesia – Sebuah kabar mengejutkan datang dari timnas Thailand yang sedang mempersiapkan diri jelang putaran final Piala Asia 2023. Sang gelandang, Ekanit Panya, mengundurkan diri dari pemusatan latihan dengan dalih ingin mengikuti persiapan jelang musim baru bersama klubnya, Urawa Red Diamonds.

Ekanit sudah bergabung dengan skuad Changsuek pada akhir Desember lalu setelah membela Urawa di ajang Piala Dunia Antarklub. Dia pun diturunkan sebagai pemain pengganti pada menit ke-70 saat tim asuhan Masatada Ishii takluk 0-5 dari timnas Jepang pada 1 Januari lalu.

Facebook Changsuek

Hal yang menarik, Ekanit mundur dari skuad Changsuek bukan karena cedera. Pemain berumur 24 tahun itu memutuskan untuk melupakan Piala Asia 2023 dengan ambisi di klubnya. Dia ingin mengikuti persiapan Urawa Reds jelang musim baru bersama pelatih yang juga baru.

“Pemain berumur 24 tahun itu beralasan ingin memanfaatkan kesempatan berlatih pada pramusim dengan Urawa Red Diamonds, klub anggota J-League, setelah tim berganti pelatih dan kini ditangani Per-Mathias Hogmo dari Norwegia,” urai pernyataan resmi timnas Thailand soal Ekanit Panya seperti dikutip Infomalangraya.com dari akun Facebook-nya.

Ekanit Panya Tuai Kritik

Putusan Ekanit Panya mengundurkan diri dari skuad timnas Thailand ternyata diterima dan direstui Masatada Ishii. Padahal, dia sebelumnya sempat mengkritik para pemain Thailand yang kerap lebih mementingkan klub ketimbang timnas. Kritik itu didasarkan pada pengamatannya saat melatih di Thai League dan jadi direktur teknik di Changsuek.

Ishii pun bertindak cepat. Dia langsung memanggil pengganti Ekanit. Dia adalah Picha Autra yang tampil sebagai starter saat Thailand dilumat Jepang. “Pelatih Masatada Ishii telah memutuskan untuk memanggil gelandang Picha Autra dari Muangthong United,” jelas pernyataan resmi Changsuek.

matichon.co.th

Putusan Ekanit pun menuai keterkejutan. Para fan timnas Thailand sangat menyesalkan hal tesrebut. Tak terkecuali seniornya, Chanathip Songkrasin. “Siapa yang menyuruhmu pulang ke klub? Ini sebuah ajang besar. Sungguh sangat disayangkan,” tulis dia di akun media sosialnya.

Tudingan tak punya rasa nasionalisme pun berhamburan. Mengenai hal ini, pembelaan datang dari penerjemah Ekanit di Jepang, Naris Champali. Dia menegaskan, Ekanit tidak mengorbankan kepentingan timnas Thailand demi kepentingan pribadinya. Sebuah sumber yang dikutip Thairath juga menyatakan putusan itu bukan melulu dari sang pemain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *