Inflasi Kota Malang 0,66 Persen, Disumbang Harga Daging Ayam dan Telur

Infomalangraya –
IMR, Malang : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menyebut inflasi bulanan atau month to month Kota Malang pada bulan Maret 2024 sebesar 0,66 persen. Angka ini lebih besar dibandingkan inflasi Jawa Timur sebesar 0,64 persen dan nasional sebesar 0,52 persen. Harga komoditas daging ayam ras dan telur memiliki andil yang besar terhadap inflasi kota pendidikan. “Daging ayam ras dan telur ayam menyumbang andil hampir separuh dari kelompok makanan terhadap inflasi Kota Malang di bulan Maret,“ kata Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, Senin (1/4/2024). Selain dua komoditas itu, ada delapan komoditas lain yang mengalami kenaikan harga sehingga berperan terhadap inflasi. Yakni kenaikan harga emas perhiasan, tarif rumah sakit, jeruk, semangka, bawang putih, buncis, kacang panjang dan tarif angkutan udara,” tuturnya. Sementara 10 komoditas utama yang tercatat mengalami penurunan harga atau menyebabkan deflasi mtm di Kota Malang adalah penurunan harga cabai merah, cabai rawit, beras, kentang, sabun mandi cair, ikan gurami, labu siam, ketimun, tongkol diawetkan, dan tarif kendaraan roda dua online. “Untuk harga beras selama beberapa bulan terakhir memang menjadi komoditas utama penyumbang inflasi, tetapi pada bulan Maret ini harganya mulai turun dan memiliki andil terhadap deflasi. Terlebih sebentar lagi masa panen raya,” ungkap Umar. Sementara menurut kelompok pengeluaran, pergerakan inflasi bulanan Kota Malang pasa Maret 2024 ini mengalami kenaikan dibandinghkan periode yang sama tahun 2023 yakni sebesar 0,42 persen. “Kelompok makanan, minuman dan tembakau mempunyai andil sebesar 0,48 persen dan memberikan andi yang tinggi terhadap inflasi,” ujarnya.Umar menilai bahwa pergerakan inflasi bulanan di Kota Malang masih searah dengan inflasi Jawa Timur dan nasional. Inflasi month to month tahun 2023 juga masih rendah dibandingkan Jawa Timur dan nasional.  “Sedangkan kalau kita lihat pergerakan di bulan Maret 2024 masih lebh tinggi. Itu karena pada Maret 2024 merupakan bulan Ramadan dan momen menjelang hari raya,” kata dia.  Sebagai informasi, dari 11 kabupaten/kota penghitung inflasi di Jawa Timur, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Gresik 0,81 persen, dan inflasi terendah Kabupaten Banyuwangi 0,56 persen. “Sehingga pada Maret 2024 seluruh daerah penghitung inflasi di Jatim mengalami inflasi,” tandasnya.