Meskipun kerajaan Arab Saudi bertanggung jawab terhadap dua masjid suci –Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi– kunci Ka’bah tetap dipegang pemiliknya dari Bani Al-Shaibah
InfoMalangRaya.com | SEMUA umat Islam mengenal Ka’bah, karena ia adalah kiblat umat Islam sedunia saat shalat. Ka’bah dibawah tanggungjawab suku atau keluarga yang membawa kuncinya, merawatnya, dan mengganti kain penutupnya secara turun-temurun.
Namun banyak yang tidak tahu siapa keluarga itu dan siapa pemegang kunci Ka’bah sampai sekarang?
Pemegang Kunci Ka’bah
Orang yang memegang kunci Ka’bah adalah keluarga/suku dari Bani Al-Shaibah. Ia adalah keturunan Utsman bin Abi Thalhah, berasal dari lebih dari enam belas abad.
Sebelum masuknya Islam, penjaga kunci Ka’bah adalah cucu Qusai Bib Kilab Bin Murrah. Namun setelah penaklukan Kota Makkah, Ali Ibnu Thalib mengambil kunci Ka’bah dari Utsman ibn Talha, penjaga Ka’bah yang saat itu masih belum Muslim.
Segera setelah hal itu terjadi, Allah Swt menurunkan ayat berikut kepada Nabi Muhammad ﷺ dengan perintah untuk mengembalikan kunci tersebut kepada pemiliknya yang sah.
“Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat.” (QS:An-Nisa [4]:58).
Usai turun ayah ini, Nabi Muhammad ﷺ memerintahkan Ali Ibnu Thalib mengembalikan kunci itu kepada Utsman bin Talha dan meminta maaf atas perbuatannya.
Utsman ibn Thalhah terkejut melihat bagaimana penakluk Makkah ini mengembalikan kunci-kunci itu kepadanya, padahal dia bahkan bukan seorang Muslim. Ali Ibn Thalib memberitahunya bahwa Allah ingin dia menjaga kunci Ka’bah.
Atas hal tersebut, Utsman bin Talha segera memeluk Islam. Hingga saat ini, Bani Shaiba adalah penjaga kunci Ka’bah Suci.
Oleh karena itu, mereka bertugas untuk merawat tempat suci ini secara menyeluruh, termasuk membuka dan menutup pintu, membersihkan dan mencuci, serta merawat Kishwah.
Meskipun kerajaan Arab Saudi bertanggung jawab terhadap dua masjid suci –Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi– kunci Ka’bah tetap tanggungjawab Suku Al-Shaibah.
Dr Saleh Al Shaiba keturunan Bani al-Shaibah memperlihatkan kunci Ka’bah Suci dan pintu Taubah
Pintu Ka’bah secara resmi dibuka dua kali setahun, pertama kali di bulan Sya’ban, di mana mereka mencucinya, dan kedua kalinya dibuka pada awal bulan Dzulhijjah, tempat itu dicuci, diganti pakaian lamanya dan mendandaninya dengan kain baru.
Bagaimana Bentuk Kunci Ka’bah?
Kunci Ka’bah dibentuk oleh cincin bundar berdiameter 36 cm, dan cincin itu terhubung ke kubus miring dan terhubung ke pegangan kunci. Pegangan ini terdiri dari 3 blok persegi panjang, dan setiap blok sejajar dengan yang lain, sedangkan badan kunci itu sendiri berbentuk kubus dan panjangnya 13 cm.*
Leave a comment
Leave a comment