InfoMalangRaya.com—Pasukan penjajah ‘Israel’ membunuh sedikitnya 29 warga Palestina saat menunggu bantuan dalam dua serangan terpisah di Gaza yang terkepung, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Dalam insiden pertama pada hari Kamis, delapan warga Palestina gugur dalam serangan udara terhadap pusat distribusi bantuan di kamp Al Nuseirat di Gaza tengah.
Belakangan, sedikitnya 21 orang gugur dan lebih dari 155 orang terluka akibat tembakan ‘Israel’ terhadap kerumunan orang yang menunggu truk bantuan di bundaran Gaza utara, kata pihak berwenang.
Di Deir al Balah, juga di Gaza tengah, sebuah rudal ‘Israel’ menghantam sebuah rumah pada hari Kamis, menewaskan sembilan orang, kata petugas medis Palestina dikutip Anadolu Agency.
Breaking: Another #FlourMassacre as Israeli drones, warplanes and tanks firing at starving Palestinians waiting for flour and food trucks in the Kuwait Square area east of Gaza City.Dozens were killed and injured. pic.twitter.com/icmJBrKIrS— Ramy Abdu| رامي عبده (@RamAbdu) March 14, 2024
Warga mengatakan pemboman udara dan darat ‘Israel’ terus terjadi sepanjang malam di wilayah yang terkepung tersebut, termasuk di Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta pengungsi berlindung.
Mohammed Ghurab, Direktur Layanan Darurat di sebuah rumah sakit di Gaza utara, mengatakan kepada AFP bahwa ada tembakan langsung terhadap orang-orang yang berkumpul di bundaran untuk menunggu truk makanan.
Sementara itu, dilansir dari Rafah, Hani Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan keinginan untuk mendapatkan bantuan menjadi sangat berbahaya di daerah pantai tersebut, dan menambahkan bahwa Lingkaran Kuwait kini dikenal sebagai jebakan maut.
“Kami mendengar keluhan dari warga yang kelaparan dan sebagian besar trauma yang terdampar di Jalur Gaza dan menderita kesulitan. Mereka bertanya apa tujuan membawa truk bantuan ke Gaza dan wilayah utara jika mereka ditembak?,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa agresi tentara ‘Israel’ juga membahayakan para pekerja bantuan di Gaza.
Lingkaran Kuwait terletak di antara wilayah tengah Jalur Gaza dan Kota Gaza, menghubungkan bagian utara Gaza dengan bagian selatan.
The truck delivering food to Palestinians at the Kuwait Roundabout, becomes a truck to transport the dead after another israeli massacre pic.twitter.com/8Mv3sQBqFE— Sarah Wilkinson (@swilkinsonbc) March 14, 2024
Lebih dari 400 warga Palestina tewas dalam serangan ‘Israel’ terhadap pengiriman bantuan dalam beberapa pekan terakhir, menurut pihak berwenang di Gaza.
Sami Abu Salim, seorang pekerja UNRWA, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia kecewa dengan serangan terhadap pusat bantuan di gudang di bagian timur Rafah karena para pekerja telah bekerja sepanjang waktu untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Menyerang pusat-pusat bantuan dilarang. Kami adalah lembaga internasional. Semua bantuan ini kami sampaikan kepada kelompok lemah, terutama lansia dan anak-anak,” kata Abu Salim.
Pemboman tanpa henti yang dilakukan Zionis ‘Israel’ telah menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk mengungsi. Adegan kekacauan dan insiden mematikan terjadi selama distribusi bantuan ketika orang-orang yang sangat kelaparan berebut makanan.
Pada tanggal 29 Februari, pasukan ‘Israel’ juga menembak mati lebih dari 100 warga Palestina saat mereka menunggu pengiriman bantuan di dekat Kota Gaza. Tel Aviv, seperti biasa, melepaskan diri dari kejahatan tersebut, dan menyalahkan korban atas kematian mereka.
Invasi udara, laut dan darat ‘Israel’ di Gaza telah menyebabkan lebih dari 31.000 orang syahid dan lebih dari 71.500 orang luka, sejak agresi penjajah 7 Oktober tahun lalu.
Dengan perang yang kini memasuki bulan keenam, PBB telah memperingatkan bahwa setidaknya 576.000 orang di Gaza – seperempat dari populasi Gaza – berada di ambang kelaparan dan tekanan global semakin meningkat terhadap ‘Israel’ untuk memberikan lebih banyak akses.*