Masa Kelam Filippo Inzaghi Usai Pensiun: ke Lapangan untuk Hindari Keputusasaan

OLAHRAGA187 Dilihat

InfoMalangRaya, Indonesia – Filippo Inzaghi sudah lama gantung sepatu. ia menutup kariernya bersama AC Milan pada 2012 silam.

Bagi sebagian pemain, pensiun adalah cara untuk menenangkan diri, beristirahat dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Inzaghi juga merasakannya.

espn

Akan tetapi tidak semua yang dijalani menenangkan hatinya. Super Pippo justru merasa sengsara. Bahwa selama dua dekade selalu disibukkan dengan latihan dan pertandingan, ia tiba-tiba tidak melakukan apa pun.

“Musim gugur 2015 untuk pertama kalinya bola kempis, tidak lagi bisa memantul. Saya tidak bisa menyerap jarak dari dunia saya, dari bau rumput, kesucian ruang ganti,” tulis Filippo Inzaghi di buku Autobiografinya bertajuk The Right Moment.

planetfootball

“Saya kemudian pergi ke lapangan, tapi tanpa semangat. Saya ke sana hanya untuk menghabiskan waktu, mengisi hari, dan mencegah kebosanan dan keputusasaan,” ia menambahkan.

Filippo Inzaghi Merasa Takut

Semasa bermain Super Pippo selalu dielu-elukan. Ia adalah bomber haus gol yang telah mencetak 288 gol sepanjang kariernya.

Berbagai trofi bergengsi mulai dari scudetto, Liga Champions, hingga Piala Dunia sukses diraih. Sayang, hegemoni itu hilang seketika seiring purnabaktinya di lapangan.

milanlive

“Saya menjadi ketakutan. Nyatanya saya mengatakan dengan jelas dan tanpa rasa malu bahwa saya takut,” sambung pria yang kini melatih Reggina.

“Masa pensiun adalah masa yang sulit. Saya sampai menjalani empat gastroskopi dan terapi tidak menyenangkan lainnya<’ imbuhnya.

“Saya selalu bepergian dengan tas penuh CD dengan ultrasound dan MRI yang saya tunjukkan ke berbagai spesialis. Saya takut mengalami sesuatu yang serius,” tutup Inzaghi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *