Matt Maltese Rilis Single Florence

RAGAM185 Dilihat

Infomalangraya.com –

PENYANYI dan penulis lagu asal London, Matt Maltese, merilis single terbarunya, Florence, yang diambil dari album keempatnya, Driving Just To Drive, yang akan segera dirilis pada 28 April melalui label musik Nettwerk. Album ‘Driving Just To Drive’ merupakan kelanjutan dari album ketiganya, Good Morning It’s Now Tomorrow, yang dirilis 2021 lalu. 

Maltese juga akan menggelar tur Asia pertamanya yang akan mengunjungi 5 kota besar di Asia yaitu, Taipe, Manila, Singapura, Bangkok, dan Seoul.

Setelah sukses meraih setengah miliar stream lewat single viralnya, As The World Caves In, Maltese kini memiliki lebih dari 6.5 juta monthly listeners dan lebih dari 500 ribu followers di TikTok. 

Baca juga: Thomas Ng Rilis Single Heart on Fire

Sejumlah musisi terbesar dunia, seperti Doja Cat dan Kim Taehyung dari BTS, turut menjadi penggemar Maltese. 

Doja Cat bahkansempat memainkan lagu Curl Up And Die milik Maltese di sesi Instagram Live-nya, begitu pun Kim Taehyung yang memainkan lagu When You Wash Your Hair milik Maltese di Instagram story-nya.

Frank Ocean juga menampilkan single Matt, Rom-Com Gone Wrong, di acara radio Blonded-nya. 

Baca juga: Gandeng Rini, Rimon Rilis Single dan Video Klip I Choose U

Maltese juga ikut ambil bagian sebagai penulis lagu di All In Good Time oleh Jamie T, yang menyebutnya sebagai salah satu penulis lagu terbaik di Inggris. Maltese juga sebelumnya telah menulis musik bersama Joy Crookes dan Celeste.

Tentang Florence, Maltese berbagi, “Ini merupakan lagu yang cukup lama yang aku bawa setelah Josh [Scarbrow] meyakinkanku untuk memasukkannya ke album ini. Aku senang dengan ide membuat album dari lagu-lagu yang tak ditulis secara bersamaan, dan senang ketika bisa memasukkan lagu-lagu lamaku ke album baru, seperti yang aku lakukan di album pertamaku. Jeda yang ada membuat lagu ini terasa lebih menarik.”

“Aku menulis lagu ini setelah menonton suatu penampilan musik dan saat itu aku sedang bergumul dengan rasa kemarahan dan kehilangan, serta perubahan yang terjadi di kehidupan ini. Momen itu hadir sebelum aku akhirnya mulai membawa elemen humor ke dalam musikku dan membuat album pertamaku. Aku kemudian merasa bahwa lagu ini terlalu manis, dan setelah menemukannya kembali setelah beberapa tahun, aku rasa kepolosan dan ketulusan ini adalah hal yang patut dibanggakan,” lanjutnya.

Single-single Maltese sebelumnya, Museum, Mother, dan Driving Just To Drive meraih sambutan hangat dari berbagai media internasional seperti The Guardian Guide, The Times, Notion, The Line Of Best Fit, Clash, dan masuk ke playlist New Music Friday di Spotify di 8 teritori di Asia.

Pencarian akan kebahagiaan, walau hampir mustahil, seolah hampir berhasil dicapai Maltese. Dalam album keempatnya, Maltese melihat kembali ke masa lalunya, dan merefleksikan arti rumah, tempat bertumbuh, dan rahasia untuk bisa menikmati hari-harinya saat ini. Secara keseluruhan, album Driving Just To Drive menampilkan Maltese yang bebas dan damai.

“Saat aku masih berusia 18 tahun, aku mengalami patah hati dan seperti kehilangan egoku, yang membawa suatu ketulusan tersendiri,” kisah Maltese tentang emosi nostalgia dan romantis yang membawa album ini menjadi karya yang tulus, jujur, namun tetap kuat. 

“Aku terkadang menghindari perasaan tulus ini, namun seraya waktu berlalu, aku rasa tak ada lagi waktu untuk meremehkan diri sendiri. Aku kini berusaha berpikir lebih sedikit dan mencoba menjadi lebih ringan ketika menulis musikku,” lanjutnya.

Album yang sinematik ini diproduksi Maltese bersama Josh Scarbrow, dan ditulis bersama Joy Crookes, Celeste, Etta Marcus dan lainnya, yang membuatnya sadar, “Aku tak pandai dalam membiarkan orang lain membantuku, namun kini aku sudah lebih baik.”  

“Berbagi dengan orang lain benar-benar terasa menyenangkan. Josh belum pernah membuat album sebelumnya, jadi proses pembuatan dengan orang-orang seusiaku ini sangat menyenangkan,” imbuhnya.

Driving Just To Drive menampilkan Maltese yang terbuka dan mencoba berbagai suara baru namun tetap sesuai dengan identitasnya. 

Ia selalu ingin mencari cara untuk membuat pendengarnya tertawa, namun kini ia semakin bisa menurunkan perisainya dan membuka dirinya. 

Hasilnya adalah musik manis yang emosional dan jujur, yang tidak heran membawanya semakin populer di Asia. Indonesia, India, Malaysia dan Filipina kini masuk di Top 10 streaming market global Maltese. (RO/Z-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *