Malang, IMR – Siapa bilang sate hanya enak disantap malam hari? Kota Malang membuktikan bahwa kelezatan sate tidak mengenal waktu. Baik disantap saat pagi maupun malam hari, rasa sate bisa sama-sama nikmatnya.Tradisi unik ini menjadikan Malang berbeda dari kota-kota lain di Indonesia. “Sarapan dengan menu sate ayam adalah hal yang baru bagi saya dan baru saya temui ketika pergi ke Malang,” ungkap Karunia Citra, salah seorang pendatang di Kota Malang dalam tulisannya.Berbeda dengan kebanyakan kota di Indonesia, yang umumnya menganggap sate sebagai makanan malam, Malang memiliki budaya kuliner yang unik. Sejumlah warung sate di sini sudah mulai buka sejak pagi, untuk melayani para penikmat sate sebagai menu sarapan. Berikut beberapa di antaranya:1. Warung Sate & Gule Bang SalehNama yang pertama ini merupakan salah satu warung sate legendaris di Kota Malang. Saking legendarisnya, saat ini telah memiliki tiga cabang di beberapa sudut kota. Namun hanya satu yang menerapkan jam operasional sejak pagi, yakni cabang utama di Jl. Ade Irma Suryani No. 42, Kauman, Kec. Klojen yang buka sejak pukul 09.00 pagi, kecuali hari Jumat.Warung yang telah menjadi ikon kuliner Malang ini terkenal dengan sate dan gule kambingnya, juga krengsengan, sate ayam, dan nasi kebuli. Dengan kisaran harga seporsi menu mulai dari Rp 50.000,-.2. Sate Pagi BahagiaBerada di kawasan Lowokwaru, Sate Pagi Bahagia beralamat di Jalan Saxophone, RT.7/RW.5, Tunggulwulung. Warung yang disebut kedai sarapan dan makan siang ini menjadi salah satu pionir pengusung menu sate untuk sarapan pagi. Bahkan, Sate Pagi Bahagia memiliki slogan utama, yaitu “Sate hangat pagi hari, juara rasanya!”Konsep warung ini memang khusus untuk melayani para penikmat sate di pagi hari, memberikan alternatif sarapan yang berbeda dari menu sarapan pada umumnya. Oleh karena itu, mereka buka setiap hari kecuali Jumat, mulai pukul 06.00 pagi hingga 13.00 siang.3. Sate Gebug 19201920 Adalah tahun berdirinya warung sate ini. Legendaris sekaligus strategis, karena berlokasi di Jalan Jenderal Basuki Rahmat 113A, kawasan heritage Kayutangan.Nama “gebug” merujuk pada teknik unik dalam mengolah daging, yakni dengan cara dipukul-pukul agar teksturnya menjadi lebih empuk. Bahannya dari daging sapi, khususnya bagian has dalam saja. Daging sapi digebuk atau ditumbuk sampai lembut, lalu dibalur kecap dan bumbu aneka rempah.Warung Sate Gebug 1920 buka setiap hari kecuali Jumat pukul 08.00 sampai 16.30 WIB. Harga per porsinya mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 55.000, dengan pilihan menu minuman, seperti teh, jeruk, sirup, dan kopi.4. Warung Bang SaidWarung sate legendaris berikutnya adalah Sate Gule Bang Said yang telah berdiri sejak tahun 1970-an. Sebagai spesialis penyedia olahan kambing, menu di sini tak cuma sate dan gule, tetapi juga sop kaki kambing, kambing goreng, nasi kabuli, dan sebagainya. Bahkan kini telah bertransformasi menjadi lebih modern dengan menghadirkan menu spesial lalapan kambing.Jika awalnya Warung Bang Said berada di satu lokasi, kini tidak lagi karena sudah memiliki dua cabang. Warung pertama masih di lokasi asli, yakni di Jl. Arif Margono Gg. 8 No.1673, Kasin, Kec. Klojen. Sedangkan cabangnya berada di Jalan Pulosari No. B24, Gading Kasri, Kec. Klojenmenjadi salah satu warung sate legendaris di Malang yang sudah beroperasi sejak lama. Warung ini dikenal dengan kelezatan sate kambing dan gule kambingnya yang autentik, menjadi pilihan favorit warga Malang untuk menikmati sate di pagi hari.5. Warung Sate Haji PainoWarung Sate Bunul Haji Paino berlokasi di Jl. Hamid Rusdi Timur Gang 4 No.315, Bunulrejo, Kota Malang. “Ora Paino, Ora Lego“, begitu bunyi slogan yang tulisannya terpampang di dinding warung.Warung ini terkenal dengan sate kambingnya yang memiliki cita rasa khas dan juga merupakan salah satu kuliner legendaris Kota Malang. Operasionalnya berlangsung setiap hari mulai pukul 10.00 pagi hingga 22.00 malam. Dengan kisaran harga mulai Rp25 ribu-an, sate kambing di warung ini akan terasa lebih nikmat ketika disantap dengan nasi hangat. (gni)
