InfoMalangRaya.com—Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Manado Yaser Bin Salim Bachmid mengharapkan aparat keamanan dan pemerintah untuk menelusuri dan mengusut sampai tuntas kasus yang terjadi di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
“Saya harap pemerintah dan aparat keamanan menelusuri kasus ini agar tidak berkembang kemana-mana,” kata Yaser, di Manado, Ahad (27/11/2023).
Dia mengatakan sampai saat ini kondisi Kota Bitung dan Sulut pada umumnya dalam keadaan aman dan damai, karena keributan yang terjadi di Kota Bitung dengan cepat diatasi oleh Pemkot dan Forkopimda Bitung.
“Kami selaku tokoh agama mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan pemerintah dan Forkopimda Bitung yang langsung mengamankan dan sangat cepat lakukan pertemuan dengan tokoh agama, pemuka ormas serta kesepakatan dari dua kelompok yang bertikai,” katanya.
Ia menjelaskan pemkot Bitung, Gubernur Sulut bahkan Kapolda Sulut terus memantau kejadian yang terjadi di Kota Bitung. “Terima kasih atas langkah-langkah yang dilakukan oleh semua pemangku kepentingan demi keadaan Kota Bitung yang aman,” jelasnya dikutip Antara News.
Ketua MUI Manado ini mengimbau, seluruh masyarakat yang berada di luar Provinsi Sulut yang menerima potongan video maupun foto yang terjadi di Kota Bitung, jangan terpancing.
“Semuanya kita serahkan kepada aparat keamanan dan pemerintah, agar kejadian ini tidak terjadi lagi,” katanya.
Sebelumnya, kepada media Wakil Ketua MUI Dewan Pertimbangan KH Muhyiddin Junaidi menyerukan tindakan tegas dari pihak kepolisian terhadap massa pro-Israel tersebut.
Muhyiddin menyatakan bahwa penyerangan tersebut merupakan tindakan kekerasan dan penolakan yang harus ditindaklanjuti dengan tegas oleh aparat keamanan.
Menurutnya, pelaku penyerangan tersebut dapat dianggap sebagai “trouble makers,” intoleran, pemeceh belah kesatuan, dan anti demokrasi.
Lebih lanjut, Muhyiddin mengkritisi doktrin Zionis Israel yang, menurutnya, telah merusak perilaku massa pelaku kekerasan. Ia menyebut perilaku anarkis sebagai bagian dari warisan budaya Zionis Israel yang telah merusak jiwa mereka.
Wali Kota Bitung Maurits Mantiri mengatakan atas nama Pemerintah menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat kota Bitung untuk bersama-sama menjaga situasi dan kondisi tetap kondusif.
Diketahui, sejak hari Sabtu (25/11/2023) Ormas Pasukan Manguni Makasiouw ormas Manguni Makasiouw dicari oleh warganet karena diduga terlibat kerusuhan saat aksi bela Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Sementara itu Polda Sulawesi Utara (Sulut) menetapkan 7 orang tersangka dalam kasus bentrok massa bela Palestina dengan salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). Ketujuh tersangka yang diduga provokator pun langsung ditahan.
“Dari ketujuh tersangka ini ada satu orang yang merupakan anak di bawah umur,” kata Kapolda Sulawesi Utara Irjen Setyo Budiyanto dalam keterangannya, Senin (27/11/2023).
Ketujuhnya ditetapkan tersangka pada Minggu (26/11). Setyo mengatakan ketujuh tersangka masing-masing berinisial RP, HP, FS, GL, BL, AQ, dan LA.*