Infomalangraya.com –
Share
Tweet
Share
Share
Email
Perbedaan rukun haji dan wajib haji tentunya harus diketahui terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah haji plus ataupun reguler. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim bagi yang mampu.
Kamu bisa berangkat haji melalui agen travel haji dan umroh yang tentunya resmi kemenag 2024. Dalam mazhab Syafi’i, pelaksanaan haji memiliki ketentuan-ketentuan yang terbagi menjadi rukun haji dan wajib haji.
Pemahaman yang tepat mengenai perbedaan antara rukun dan wajib haji sangat penting bagi calon jamaah haji agar ibadah yang dilaksanakan sah dan sempurna sesuai dengan syariat Islam.
Rukun Haji dan Wajib Haji
Perbedaan Utama Rukun Haji dan Wajib Haji
Perbedaan Rukun Haji dan Wajib Haji
Perbedaan mendasar antara rukun haji dan wajib haji terletak pada konsekuensi hukum jika tidak dikerjakan. Meninggalkan rukun haji, sekecil apapun, akan membatalkan haji yang mana tentunya harus diulang pada tahun berikutnya agar bisa mendapatkan haji yang sah dan mabrur.
Sedangkan, meninggalkan wajib haji dapat diganti dengan dam (denda) berupa menyembelih hewan ternak. Hal ini tentunya harus dipahami dengan baik agar ibadah haji yang dilakukan tidak sia-sia.
Rukun Haji
Rukun Haji
Rukun haji adalah hal-hal yang harus dipenuhi dalam melaksanakan ibadah haji dan tidak boleh terlewatkan. Oleh karena itu, biasanya agen travel haji memberikan informasi mengenai rukun-rukun haji ini sebelum keberangkatan.
Karena apabila salah satu dari rukun ini tidak terpenuhi, maka hajinya dianggap tidak sah. Beberapa rukun haji diantaranya sebagai berikut:
1. Ihram
Rukun haji pertama adalah niat memasuki ibadah haji dengan mengenakan pakaian ihram dan menjauhi larangan-larangan tertentu. Pakaian ihram bagi pria terdiri dari dua lembar kain tanpa jahitan
Sedangkan, bagi wanita adalah pakaian sederhana yang menutup aurat tanpa penutup wajah atau sarung tangan. Ihram menandai dimulainya ibadah haji dan harus dilakukan di miqat, tempat-tempat yang ditentukan sebelum memasuki Makkah.
2. Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah merupakan puncak ibadah haji yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Jamaah haji berkumpul di Padang Arafah mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenam.
Selama waktu wukuf, jamaah melakukan berbagai ibadah seperti berdoa, berdzikir, dan beristighfar. Kehadiran di Arafah adalah syarat sahnya haji, tanpa wukuf di Arafah maka ibadah haji tidak sah.
3. Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah berlawanan jarum jam, dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad. Tawaf terdiri dari beberapa jenis, di antaranya Tawaf Qudum, Tawaf Ifadah, dan Tawaf Wada.
Setiap putaran Tawaf memiliki makna spiritual yang mendalam, mencerminkan kesatuan umat Islam dan kedekatan kepada Allah.
4. Sa’i
Sa’i merupakan berlari-lari kecil atau berjalan cepat antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Hal ini dilakukan setelah tawaf dan merupakan peringatan atas perjuangan Hajar mencari air untuk putranya, Ismail. Sa’i mencerminkan kesabaran dan ketekunan dalam mencari ridha Allah.
5. Tahallul
Tahallul adalah mencukur atau memotong sebagian rambut kepala setelah menyelesaikan Sa’i. Bagi pria dianjurkan untuk mencukur habis rambut kepala, sementara wanita cukup memotong sedikit ujung rambut.
Tahallul menandakan selesainya sebagian besar rukun haji dan diperbolehkannya jamaah haji keluar dari larangan-larangan ihram.
6. Tertib
Tertib merupakan pelaksanaan rukun-rukun haji sesuai urutan yang telah ditetapkan. Mematuhi urutan ini sangat penting karena merupakan salah satu syarat sahnya ibadah haji.
Ketertiban dalam melaksanakan rukun haji memastikan bahwa setiap langkah ibadah dilakukan dengan tepat dan sempurna, sesuai tuntunan syariat.
Wajib Haji
Wajib Haji
Sebaliknya, wajib haji merupakan amalan-amalan yang harus dilaksanakan, tetapi apabila tertinggal atau tidak sempurna, hajinya tetap sah dengan catatan harus membayar dam (denda) sebagai kompensasinya.
Nah, berikut urutan wajib haji yang perlu diketahui:
1. Mabit di Muzdalifah
Mabit di Muzdalifah adalah bermalam di Muzdalifah pada malam 10 Dzulhijjah setelah kembali dari Arafah. Di Muzdalifah, jamaah mengumpulkan batu kerikil untuk melempar jamrah dan melakukan shalat Maghrib dan Isya secara jamak dan qasar. Mabit di Muzdalifah mengajarkan ketenangan dan ketundukan kepada Allah.
2. Melempar Jamrah Aqabah 7x
Melempar Jamrah Aqabah dilakukan pada hari raya Idul Adha, tanggal 10 Dzulhijjah, dengan melempar tujuh batu kerikil ke tiang besar di Mina. Di mana hal ini melambangkan penolakan terhadap godaan setan dan keteguhan iman. Batu-batu tersebut diambil dari Muzdalifah pada malam sebelumnya.
3. Melempar Jamrah Aqabah 3x di hari Tasriq
Pada hari-hari Tasriq, tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, jamaah haji melempar tiga jamrah (Ula, Wusta, dan Aqabah) masing-masing dengan tujuh batu kerikil. Setiap lemparan simbolis menegaskan komitmen jamaah untuk menjauhi godaan dan berpegang teguh pada keimanan.
4. Mabit di Malam Tasriq
Bermalam di Mina selama hari-hari Tasriq adalah bagian dari wajib haji. Jamaah haji menghabiskan malam-malam ini dalam ibadah dan refleksi spiritual, serta bersiap untuk melempar jamrah. Mabit di Mina mencerminkan kesederhanaan dan pengabdian.
5. Ihram dari Miqat
Memulai ihram dari miqat adalah batas yang telah ditentukan untuk mengenakan ihram sebelum memasuki Makkah. Bagi setiap jamaah, lokasi miqat berbeda tergantung dari mana mereka datang. Mematuhi miqat adalah wajib dan mengabaikannya memerlukan denda (dam).
6. Tawaf Wada
Tawaf Wada adalah tawaf perpisahan yang dilakukan sebelum meninggalkan Makkah. Tawaf ini merupakan tanda perpisahan dan penghormatan terakhir kepada Ka’bah. Jamaah yang meninggalkan Makkah tanpa melakukan Tawaf Wada diwajibkan membayar denda sebagai kompensasi.
Mempelajari perbedaan antara rukun haji dan wajib haji dalam mazhab Syafi’i sangat penting bagi setiap Muslim yang akan berangkat haji ke tanah suci Makkah dan Madinah.
Singkatnya, rukun haji adalah elemen yang tidak boleh ditinggalkan sama sekali, sementara wajib haji masih dapat digantikan dengan membayar dan jika terlewat, memberikan gambaran yang jelas tentang prioritas dalam pelaksanaan haji.
Bagi Kamu yang ingin melaksanakan ibadah haji atau umroh bisa melalui agen travel haji dan umrah terpercaya. Pilihlah agen travel nya yang sudah memiliki izin resmi untuk menghindari penipuan.
Artikel Menarik Lainnya!
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com