InfoMalangRaya.com– BRICS merupakan alat penting untuk mengurangi ketergantungan berbagai negara terhadap dolar, kata Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim dalam wawancara dengan RIA Novosti dan RT, seperti dikabarkan kantor berita Sputnik.
“Masalah penggunaan mata uang lokal, yang selama ini sudah kita lakukan dengan China, Indonesia, dan Thailand, kita bicarakan dengan India. Kita masih sangat tergantung dengan dolar, tapi guna mengurangi dampaknya, kita perlu melakukannya,” kata Anwar di sela-sela pertemuan Eastern Economic Forum (EEF) di Vladivostok, Rusia, Jumat (6/9/2024) seperti dilansir Bernama
Didirikan pada 2009, BRICS awalnya terdiri dari Brazil, Rusia, India, dan Cina. Afrika Selatan kemudian bergabung pada tahun 2010, sementara Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab bergabung sebagai anggota baru pada bulan Januari tahun ini.
BRICS, imbuhnya, penting untuk memperkuat kerja sama antara negara-negara di belahan Bumi bagian selatan (Global South) dan menahan gempuran negara-negara industri kaya.
“Yah, kami sangat menghargai kenyataan bahwa Presiden [Rusia] [Vladimir] Putin secara resmi mengundang saya untuk menghadiri pertemuan Brics di Kazan bulan depan,” ujar Anwar.
“Kebijakan kami tentu saja untuk memperkuat negara-negara di belahan Bumi bagian selatan. BRICS merupakan kendaraan yang sangat penting untuk memperkuat kolaborasi semacam itu di antara negara-negara di belahan Bumi bagian selatan. Tidak mesti dalam bentuk antagonisme, tetapi paling tidak untuk menahan gempuran negara-negara industri kaya lainnya dan setidaknya mampu menahan tekanan serta bersama-sama membangun kekuatan.”
“Selain itu kita juga harus mengatur diri kita sendiri agar menjadi lebih kuat, agar mampu menahan tekanan yang di luar kendali kita. Jadi, bagi saya, itulah kebijaksanaannya,” kata PM Malaysia itu.
EEF digelar sejak hari Selasa sampai Jumat pekan ini. Acara itu diselenggarakan oleh Far Eastern Federal University di Vladivostok, kota Rusia di pesisir Samudra Pasifik.
Sputnik merupakan mitra informasi resmi EEF 2024, lapor Bernama.*
Leave a comment
Leave a comment