InfoMalangRaya.com — Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy mengatakan bahwa tidak tepat menjadikan keislaman sebagai patokan menentukan pilihan untuk Pilpres 2024.
Pernyataan pria yang biasa dipanggil Romy tersebut lantaran tiga capres kuat yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sama-sama beragama Islam.
“Tiga-tiganya sama-sama muslim. Jangan kemudian kita mengangkat ini sholat, yang lain tidak sholat, ini sholatnya bolong-bolong, yang ini rajin. Kemudian itu digunakan untuk ukuran kepemimpinan dia layak atau tidak,” ujar Romy dalam youtube Catatan Demokrasi TVOne pada Rabu (10/05/2023).
Romy lantas menyebut bahwa di dalam Al Ahkamu Shulthoniyah, kitab yang menjadi salah satu rujukan untuk tata negara dalam hukum Islam sekalipun, seorang pemimpin ahli maksiat masih memiliki hak untuk ditaati sepanjang dia tidak melarang kebebasan beragama.
“Jadi ini persoalannya adalah kualitas dan kapasitas memimpin. Ketika kita berbicara kualitas shiddiq, amanah, fathonah, tabligh sebagai ukuran seorang pemimpin bukan kesalehan yang diambil, tetapi integritas dia,” lanjut Romy.
Politisi PPP itu menegaskan bahwa hal-hal tersebut lah yang harus menjadi fokus terhadap tiga capres yang nanti akan muncul.
Dia juga meminta agar hal-hal yang sifatnya furuiah dalam agama, bukan yang merupakan ushul, itu kemudian dipersoalkan hanya untuk memilih seorang pemimpin.
“Mari kita lebih dewasa, karena musuh kita ada di luar Indonesia sana, bukan diantara sesama kita,” tutupnya.*