IMR – Hujan intensitas sedang dan tinggi mengguyur Kota Batu sepanjang malam pergantian Tahun 2024 ke 2025. Akibatnya bencana alam berupa tanah longsor kembali terjadi di Kota Batu.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Diponegoro Dusun Junwatu, RT 01 RW 4, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo. Di lokasi tersebut, plengsengan Sungai Ampuh tergerus air hingga longsor. Akibatnya empat rumah warga rusak hingga penghuninya harus mengungsi.
Kalaksa BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menyatakan, akibat peristiwa tersebut menyebabkan sebagian rumah warga di sekitar aliran sungai mengalami kerusakan hingga harus mengungsi.
“Kondisi tanah jenuh setelah guyuran hujan menjadi penyebab tanah longsor pada plengsengan non teknis di aliran Sungai Ampuh,” tutur Agung Sedayu, Rabu (1/1/2025).
Setelah peristiwa tersebut, tim TRC BPBD Kota Batu langsung melakukan asesmen. Agung merincikan, ada empat rumah yang terdampak longsor. Di antaranya rumah warga atas nama Anita, Sriwahyuni, Gimin dan Almh Aslikah.
“Dari empat rumah, tiga rumah mengalami keretakan akibat rekahan lantai,” ungkap Agung.
Kondisi rumah warga atas nama Anita diketahui mengalami kerusakan bagian belakang rumah yang sudah menggantung. Hal tersebut karena plengsengan non teknis telah tergerus air sungai. Sementara itu lantai rumah sudah tertarik atau merekah menjorok ke sungai.
CEK KONDISI: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat melakukan pengecekan kondisi empat rumah warga yang terdampak plengsengan longsor. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dimensi lantai merekah sekitar panjang 5 meter, lebar 4,5 meter dan tinggi 8 meter pada bagian dapur dan kamar. Bagian terparah rekahan mencapai 1,5 meter pada ruangan yang digunakan untuk kamar mandi dan jemuran.
Kemudian kondisi rumah warga atas nama Sriwahyuni bagian dapur dan kamar mandi longsor dengan dimensi panjang 3 meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 8 meter. Bagian rumah juga merekah menjorok ke sungai dengan panjang 12 meter, lebar 5 meter pada bagian kamar dan ruang makan.
Sementara itu, rumah warga bernama Gimin juga mengalami hal yang sama. Rumah menggantung sebagian ke arah sungai dengan panjang 9 meter, lebar 4 meter dan tinggi 8 meter yang digunakan untuk dapur dan kamar.
Sedangkan satu rumah yang diketahui milik warga atas nama Almh Aslikah yang diketahui kosong juga terdampak rekahan lantai rumah, yang menjorok ke sungai dengan panjang 7 meter dan lebar 6 meter.
“Status korban di tiga rumah terdampak yakni keluarga Ibu Sriwahyuni, Bapak Gimin dan Ibu Anita mengungsi karena kondisi rumah berbahaya untuk dihuni,” tuturnya.
Agung juga menyampaikan, pihaknya telah melakukan upaya kaji cepat dan penanganan darurat. Selain pemberian dan pemasangan terpal, evakuasi dilakukan terhadap penghuni rumah untuk mengungsi ke rumah tetangga.Termasuk membantu menyelamatkan beberapa barang berharga milik korban.
Selain BPBD Kota Batu penanganan peristiwa tersebut turut melibatkan bantuan Anggota Polri, Perangkat Desa Junrejo, Tagana, PMI, Linmas dan warga setempat.
“Tidak ada korban jiwa maupun luka dan penghuni telah dievakuasi. Untuk rekomendasi tindak lanjut pasca bencana yakni pemberian bantuan logistik untuk kerja bakti dan korban mengungsi juga pemberian bantuan terpal untuk penanganan darurat sementara,” tutupnya. (Ananto Wibowo)