IMR – Guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan. Pengawasan kearsipan di lingkungan Pemkot Batu terus dilakukan, dengan menggelar Pengawasan Kearsipan Tahun 2024.
Melalui kegiatan itu, menjadi ajang untuk mengukur sejauh mana penerapan sistem kearsipan di setiap OPD Pemkot Batu serta merumuskan langkah-langkah perbaikan ke depan.
Hasilnya, dari 38 OPD Pemkot Batu menunjukkan hanya 10 OPD meraih predikat sangat memuaskan. Kemudian 14 OPD meraih predikat memuaskan, sedangkan sisanya mendapatkan penilaian bervariasi mulai sangat baik, baik dan kurang baik.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, kearsipan adalah jantung organisasi. Arsip bukan hanya soal administrasi, tetapi merupakan bukti otentik yang menjadi bagian penting dari keberlanjutan organisasi.
“Tanpa kearsipan yang baik, fakta hanya akan menjadi dongeng. Mari kita jaga arsip demi masa depan,” tutur Pj Aries, Rabu (11/12/2024).
Karena itu, dia mengapresiasi jajaran OPD Pemkot Batu yang telah berhasil meraih nilai tertinggi dalam pengawasan kearsipan internal Pemkot Batu 2024. Capaian yang telah diraih harus menjadi motivasi bagi OPD lainnya terutama OPD dengan capaian nilai terendah.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras dan dedikasi seluruh pegawai dan arsiparis di OPD Pemkot Batu yang berhasil meraih nilai tertinggi. Prestasi ini adalah bukti nyata bahwa dengan kerja sama yang baik, dapat mencapai hasil yang luar biasa,” sebutnya.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan apresiasi kinerja seluruh elemen penyelenggara pemerintahan, atas nilai baik yang diraih oleh Kota Batu dengan mendapat peringkat terbaik I Provinsi Jawa Timur dan tiga terbaik nasional yang diberikan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Menurutnya, prestasi tersebut wajib dipertahankan ditengah potensi daerah lain yang terus berkembang.
“Saya sangat bangga dengan capaian Kota Batu yang berhasil meraih peringkat terbaik I di tingkat Provinsi Jawa Timur dan tiga besar di tingkat nasional. Ini adalah bukti nyata bahwa kita telah bekerja keras dan konsisten dalam mengelola arsip. Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Kita harus terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pengelolaan arsip kita agar tetap menjadi yang terbaik,” paparnya.
Selain itu, dia juga memaparkan empat poin penting dalam pelaksanaan kegiatan pengarsipan yaitu, mengevaluasi sistem dan prosedur kearsipan di masing-masing SKPD, meningkatkan kualitas SDM dan arsiparis, mendorong inovasi pada setiap SKPD dan memperkuat komitmen bersama Pemerintah Daerah.
Pj Aries juga meminta seluruh OPD untuk meningkatkan kualitas pengelolaan arsip, salah satunya melalui pelatihan dan diklat khusus arsiparis yang dikoordinasikan oleh BKPSDM. Dia juga mendorong inovasi berbasis teknologi informasi untuk mempermudah proses pengarsipan.
“Saya berharap pada tahun 2025 seluruh OPD di Kota Batu sudah memiliki tenaga arsiparis yang kompeten, sehingga pengelolaan arsip semakin profesional dan sesuai standar nasional,” paparnya.
Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Santi Restuningsasi menambahkan, 10 OPD di Kota Batu mendapatkan predikat sangat memuaskan dengan nilai 90-97 poin. Inovasi dan sinergitas akan terus dilakukan dalam perbaikan pengawasan kearsipan di lingkungan Pemkot Batu.
“Selanjutnya, meskipun Pemkot Batu telah menempati peringkat tiga nasional tentang Kearsipan. Masih ada tantangan yang harus dihadapi, seperti optimalisasi ketersediaan arsip dan tenaga arsiparis di OPD Pemkot Batu,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Pengawasan Kearsipan, Fery Tri Mudah R menambahkan, meski Kota Batu telah meraih capaian signifikan di tingkat nasional, masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, terutama dalam hal prosedur dan sistem kearsipan.
“Hal ini menjadi tanggung jawab bersama seluruh OPD, untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan komitmen terhadap pentingnya pengelolaan arsip,” tutupnya. (Ananto Wibowo)