IMR – Virus PMK Bisa Serang Hewan Ternak Berkali-kali

MALANG RAYA19 Dilihat

IMR – Dalam dua bulan terakhir di tahun 2025, terdapat 25 kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kota Malang.

Jumlah ini dinilai tidak terlalu mengkhawatirkan. Karena jauh sebelumnya, Dispangtan Kota Malang sudah melakukan sosialisasi kepada para peternak.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Malang, drh Anton Pramujiono menjelaskan hal tersebut, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Senin (6/1/2024).

Untuk secara total kasus PMK di tahun 2024, drh Anton menyebut angka 30-an. Hanya saja, semuanya sudah tertangani dengan baik. Ada hewan ternak yang harus dipotong paksa dan diobati.

“Tetapi sejauh ini yang mendominasi kasus PMK pada hewan ternak, terjadi pada sapi potong.” “Dalam dua minggu ini, produksi susu dan daging sapi, masih tidak terdampak di pasar,” jelasnya.

Untuk wilayah Kota Malang, tambahnya, biasanya akibat dari penularan sapi dari luar yang masuk.

Kondisi tersebut, juga sudah diketahui peternak. Termasuk para peternak sudah paham pentingnya pemberian vitamin untuk hewan ternak.

“Meski begitu, masih ada juga peternak yang masih bingung, harus bagaimana ketika ada serangan PMK pada hewan ternaknya,” imbuh drh Anton.

Itulah sebabnya, tambahnya, Dispangtan Kota Malang juga sudah memiliki roadmap. Termasuk rencana yang berkaitan dengan pemberian vaksin dan kiat-kiat lepas dari serangan PMK.

“Sejauh ini banyak orang yang terlena ketika tidak ada kasus PMK. Padahal virus ini bisa muncul kembali karena virusnya bermutasi,” sebutnya.

Sementara itu, Praktisi dan Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, drh Albiruni Haryo menjelaskan, virus PMK bisa menyebar melalui luka di bagian mulut dan kuku.

“Para peternak seharusnya memang lebih tertib lagi dengan arahan dari Dinas. Salah satunya dengan pemberian vitamin. Termasuk juga soal monitoring lingkungan itu juga penting,” katanya.

drh Albi menambahkan, vaksin PMK bukan satu-satunya solusi. Mengingat virusnya ini sifatnya mudah bermutasi.

“Jadi ketika ada seekor sapi terkena PMK, bisa jadi nanti terkena lagi. Itulah kenapa saat ini PMK kasusnya naik lagi. Maka pemberian vaksin pun perlu dilakukan bertahap,” demikian ujarnya. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *