InfoMalangRaya.com– Perusahaan nuklir Rusia Rosatom akan memimpin pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertama di Kazakhstan, negara penghasil uranium terbanyak di dunia.
“Rosatom sudah ditunjuk sebagai pemimpin konsorsium internasional untuk pembangunan pembangkit listrik nuklir pertama di Kazakhstan,” kata badan tenaga nuklir negara bekas bagian dari Uni Soviet itu dalam sebuah pernyataan hari Sabtu (15/6/2026) seperti dilansir AFP.
Kazakhstan merupakan sebuah negara di Asia Tengah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Saat ini Kazakhstan merupakan penghasil terbanyak uranium dunia, mencakup 43 persen suplai global.
Sampai saat ini, negara itu belum dapat memenuhi kebutuhan listrik domestik.
PLTN tersebut, yang disetujui oleh rakyat lewat referendum akhir tahun 2024, akan dibangun di dekat Ulken, sebuah desa yang sebagian terbengkalai dekat Danau Balkhash.
Danau tersebut, yang berada di bagian selatan Kazakhstan, merupakan danau terbesar kedua di negeri itu.
Perusahaan asal China National Nuclear Corporation, asal Prancis EDF, serta asal Korea Selatan Hydro dan Nuclear Power semuanya bermaksud ambil bagian dalam konsorsium pembangunan pembangkit listrik itu.
Otoritas Kazakhstan, dalam pengumuman hari Sabtu, mengatakan bahwa tiga dari perusahaan tersebut akan dimasukkan ke dalam konsorsium yang dipimpin Rosatom, tetapi tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang hal itu.
Menurut sejumlah pengamat, ide konsorsium itu merupakan cara pemerintah Kazakhstan untuk memelihara hubungan baik dengan semua negara tersebut, tetapi kemungkinan akan membutuhkan hasil fan Rosatom pada akhirnya akan membangunnya sendirian.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev berupa menjaga hubungan baik dengan Rusia dan China, yang berbatasan dengan wilayahnya di bagian timur dan penyandang dana proyek-proyek infrastruktur besar di kawasan itu.
Pengumuman pembangunan PLTN ini muncul beberapa hari sebelum pemimpin Tiongkok Xi Jinping dijadwalkan mengunjungi Kazakhstan untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi “China–Asia Tengah”.
Semasa tergabung dalam Uni Soviet, Kazakhstan memiliki PLTN, di samping sebagai tempat penyimpanan senjata nuklir Soviet.
Tidak hanya itu, Kazakhstan juga menjadi lokasi uji coba nuklir Uni Soviet.
Setelah Uni Soviet bubar pada 1991, Kazakhstan beserta negara bekas Soviet lain, Belarusia dan Ukraina, persenjataan nuklir yang ada mereka serahkan ke Rusia. Di tahun-tahun setelah itu Kazakhstan juga mematikan PLTN peninggalan Soviet.*