Sekolah Rakyat Bertaraf Internasional Akan Dibangun di Malang Selatan, Berdiri di Lahan 9,7 Hektar

JAWA TIMUR34 Dilihat

Info Malang Raya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersiap membangun Sekolah Rakyat berkelas internasional di kawasan selatan Kabupaten Malang. Proyek pendidikan ini akan menempati lahan seluas 9,7 hektar milik Pemerintah Kabupaten Malang yang berlokasi di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan bahwa ukuran lahan yang tersedia jauh melampaui standar minimal. “Biasanya lahan untuk Sekolah Rakyat sekitar enam hektar, tapi di sini hampir 10 hektar. Lokasinya juga cukup strategis karena dekat dengan jalur lintas selatan,” ujar Khofifah dalam keterangannya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin malam (28/4/2025).

Sekolah Rakyat ini akan dilengkapi dengan sistem pendidikan berasrama dan infrastruktur berstandar global. Nantinya, fasilitas pendidikan tersebut akan melayani tiga jenjang sekaligus—SD, SMP, dan SMA—masing-masing dengan tiga rombongan belajar (rombel). Setiap rombel akan menampung 25 siswa, dengan target peserta didik berasal dari keluarga yang masuk kategori Desil 1 dalam Data Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Dengan sistem boarding school, anak-anak akan mendapatkan pembinaan karakter yang lebih intensif, selain pendidikan akademik. Ini penting untuk membekali mereka menjadi generasi unggul,” lanjutnya.

Proyek ini tidak hanya mengandalkan dana dari pemerintah pusat melalui APBN, tetapi juga melibatkan kontribusi dari pihak swasta. Dalam hal ini, Gubernur Khofifah menyebut adanya komunikasi langsung dengan Tahir Foundation yang siap mendukung pembiayaan.

“Saya dan Bupati Malang, Pak Sanusi, telah berdiskusi dengan pihak swasta, khususnya dari Tahir Foundation, untuk bersama-sama mendukung pembangunan sekolah ini,” ungkapnya.

Sebelumnya, Khofifah juga telah mengunjungi sejumlah titik calon lokasi Sekolah Rakyat di berbagai daerah, seperti di Kota Batu (UPT Perlindungan Sosial Anak), Malang (Kampus BPSDM Jatim), serta Surabaya (Kompleks Unesa di Lidah Wetan). Ia menyebut semua lokasi tersebut tengah melalui proses verifikasi ulang terkait kesiapan daya tampung.

“Kita pastikan semua lokasi dapat digunakan dengan optimal untuk memulai kelas perdana. Kapasitasnya sudah diperhitungkan,” tutup Khofifah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *