Senyuman Petinggi Hamas Saat Dengar Ancaman Pembunuhan Benjamin Netanyahu

InfoMalangRaya.com – Tak takut mati, mungkin pernyataan itu tepat disematkan kepada pejuang Palestina. Terutama kepada Syaikh Saleh al-Arouri yang tersenyum begitu mendengar ancaman pembunuhan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Hal itu terungkap dalam sebuah foto yang diunggah di sosial media oleh para aktivis pendukung Palestina.
Nampak Wakil Kepala Politik Hamas itu terlihat tersenyum sembari menerima panggilan telepon. Di depannya nampak pula sebuah senjata laras panjang.
Kelompok perlawanan Palestina Hamas pada hari Minggu bersumpah akan memberikan respon “tegas” terhadap setiap upaya pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap para pemimpinnya.
“Musuh Zionis yang kebingungan […] harus memahami bahwa setiap gangguan terhadap para pemimpin perlawanan akan ditanggapi dengan tegas dan tegas,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu mengancam bahwa para pemimpin Hamas akan membayar “harga penuh” atas serangan terhadap warga Israel.
Ancamannya itu muncul satu hari setelah Saleh al-Arouri mengatakan bahwa pemerintah Israel akan mengalami “kekalahan telak, yang akan berujung pada penarikan mereka dari seluruh Tepi Barat.”
“Para pemimpin pemerintah pendudukan, dengan kebijakan ekstremis mereka, akan menyebabkan perang habis-habisan di wilayah tersebut,” kata pemimpin Hamas itu kepada saluran TV Al-Mayadeen Lebanon.
Berbicara tentang al-Arouri, Netanyahu mengatakan bahwa: “Dia tahu betul mengapa dia dan teman-temannya bersembunyi.”
Surat kabar Yedioth Ahronoth mengatakan pada hari Sabtu bahwa al-Arouri mungkin berada di urutan teratas dalam daftar pembunuhan Israel.
Hamas menyebut ancaman Israel untuk membunuh al-Arouri atau pemimpin kelompoknya sebagai “ancaman kosong yang tidak akan berhasil melemahkan perlawanan.”
Pada 22 Agustus, kabinet keamanan Israel memberi Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant kekuasaan mutlak untuk mengambil keputusan apa pun yang berkaitan dengan penargetan orang-orang bersenjata Palestina.
Pada hari Sabtu, kelompok Palestina Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan penembakan yang menewaskan dua pemukim Israel di dekat Nablus minggu lalu.
Ketegangan telah meningkat di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa bulan terakhir di tengah serangan Israel yang berulang kali ke kota-kota Palestina serta serangan dan penyerangan yang dilakukan oleh para pemukim Israel yang biasanya dijaga oleh tentara Israel.
Lebih dari 200 warga Palestina telah terbunuh oleh tembakan Israel sejak awal tahun ini, menurut Kementerian Kesehatan. Sedikitnya 34 warga Israel – tentara dan pemukim – juga tewas dalam serangan Palestina selama periode yang sama, yang menandai angka kematian tertinggi di pihak Israel sejak tahun 2005.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *