InfoMalangRaya – Angka kasus gagal ginjal di Kabupaten Malang cukup tinggi. Jumlahnya lebih dari seribu jiwa warga kabupaten malang yang mengalami gagal ginjal. Pada tahun 2023, tercatat ada 1.283 warga yang gagal ginjal. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengkonfirmasi hingga bulan Agustus 2024 belum ditemukan kasus gagal ginjal pada usia anak-anak. Sub Koordinator Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto menuturkan, rata-rata penyakit gagal ginjal dialami oleh kalangan orang tua hingga lansia yang sudah memiliki penyakit kronis, hipertensi, hingga diabetes.
Baca Juga :
Jejak Sejarah Batoro Katong: Membangun Perdesaan Islam di Pacitan
“Gagal ginjal pada usia anak-anak tidak ditemukan sampai dengan saat ini. Namun, pada tahun 2023, ada 1.283 jiwa dari usia 15 tahun hingga lansia yang mengalami gagal ginjal,” ujar Gatot saat ditemui JatimTIMES pada Selasa (13/8/2024). Meski tidak merincikan, namun sebagian dari pengidap penyakit gagal ginjal tersebut ada yang harus sampai rutin cuci darah. “Ada yang sudah sering cuci darah karena masuk kategori gagal ginjal kronis (GGK),” imbuhnya. Dijelaskan Gatot, terdapat beberapa jenis penyakit gagal ginjal pada manusia. Di antaranya gagal ginjal akut dan kronis. Gagal ginjal akut biasanya ditandai dengan terjadinya penurunan fungsi ginjal seiring berjalannya waktu. Namun setelah beberapa hari atau minggu, kondisi ginjal masih bisa kembali normal. “Namanya akut mendadak, jadi satu, dua hari atau seminggu bisa normal kembali jika ditangani dengan tepat. Gejalanya biasanya tubuh terasa lemas, mudah capek dan sebagainya,” bebernya.
Baca Juga :
Banner Bacakada Bertebaran, Satpol PP Kabupaten Malang: Itu Masuk Jenis APK
Sementara itu, gagal ginjal kronis disebabkan karena ada penyakit penyerta. Seperti sakit diabetes, hipertensi, hingga lupus. Penyakit penyerta tersebut dapat memicu adanya sumbatan pada saluran kemih. “Karena urine tersumbat, sehingga bisa menyebabkan penyakit ginjal,” imbuhnya. Namun, seiring berjalannya waktu, Dinkes Kabupaten Malang menemukan tren gagal ginjal kronis juga bisa dialami pada usia muda, bahkan remaja. Di mana, sebagian di antaranya juga ada yang harus menjalani cuci darah. “Hal ini bisa dipicu karena pola hidup yang tidak sehat di kalangan usia muda. Seperti misalnya karena sering mengkonsumsi junk food hingga minuman yang banyak menggandung pemanis,” pungkas Gatot.