Infomalangraya.com, Indonesia – Kegagalan timnas Korsel menembus final Piala Asia 2023 setelah kalah 0-2 dari timnas Yordania pada semifinal, Selasa (6/2/2024), sangat memukul Son Heung-min. Sebagai kapten tim, dia merasa tak becus dan meminta maaf atas kegagalan Taeguk Warriors.
“Aku sangat kecewa dan tak tahu harus bicara apa. Kalah dan menang adalah hal biasa di sepak bola, tapi kupikir kami kalah karena memang tak cukup bagus. Yordania benar-benar siap menghadapi laga seperti hari ini dan tampil bagus. Mereka pantas dipuji,” ujar Son Heung-min seperti dikutip Infomalangraya.com dari Chosun Ilbo.
Dia menambahkan, “Di turnamen ini, aku merasa tak berdaya dan tak becus memimpin tim. Ada pengorbanan dan dedikasi dari banyakl pemain, tapi aku menyesal dan meminta maaf kepada mereka karena tak mampu meraih hasil yang diinginkan.”
Secara kesatria, kapten Tottenham Hotspur itu juga meminta publik sepak bola Korsel tak menghujat para pemain. Dia pun siap menjadi tameng bagi rekan-rekannya. “Tolong, cukup salahkan aku saja dan katakan kepada para pemain lain bahwa mereka sudah menjalankan tugas dengan sangat baik,” ucap dia.
Harapan Son Heung-min
Di balik penyesalan dan kekcewaan luar biasa yang dirasakannya, Son Heung-min juga menyadari ada banyak pemain muda di skuad timnas Korsel saat ini. Dia berharap kegagalan lolos ke final Piala Asia 2023 akan jadi pelajaran penting bagi mereka untuk menghadapi masa depan.
“Karena ini semifinal, kupikir memang ada sedikit tekanan dan kami kurang pengalaman. Kuharap para pemain muda akan berpikir bahwa pertandingan ini akan membantu mereka tumbuh pada masa yang akan datang. Aku berharap mereka jadi lebih kuat lagi,” kata eks pemain Hamburger SV dan Bayer Leverkusen itu.
Lebih jauh, Son meminta publik sepak bola Korsel menaruh respek dan kepercayaan lebih tinggi kepada pelatih Juergen Klinsmann. Dia menilai pria asal Jerman itu telah diperlakukan secara tidak adil dan akan makin dihujat setelah kekalahan Korsel dari Yordania pada semifinal Piala Asia 2023.
“Ada tekanan luar biasa kepada pelatih karena orang-orang tak menyukainya sebelum turnamen berlangsung. Namun, dia telah bekerja dengan baik dalam situasi sulit. Aku terkesan melihat dia tak menyerah dan tak menunjukkan kesalahan dalam menangani pemain, Kupikir dia bisa membangun tim lebih kuat jika diberi kesempatan,” kata Son.