Tebo Utara Awali Proyek Sembilan Titik Drainase

MALANG RAYA259 Dilihat

Infomalangraya – MALANG KOTA – Pemkot Malang mematok target kota ini benar-benar terbebas dari banjir pada 2028. Untuk mencapai target itu, mereka mulai membangun drainase yang bisa menampung debit air hujan dengan optimal. Langkah tersebut diawali dengan pembangunan drainase di sembilan titik. Salah satunya di Jalan Tebo Utara, RT 2/RW 1, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun.
Pembangunan drainase itu sudah dimulai sejak Rabu (24/5). Pantauan Info Malang Raya Radar Malang kemarin, sebuah excavator tampak melakukan pengerukan saluran air sisi kiri jalan. Atau sisi jalan dari arah Kelurahan Mulyorejo menuju Jalan Bandulan.
Seorang pekerja bernama Chandra Purnama mengatakan, panjang  drainase yang dibangun di kawasan itu mencapai 140 meter. Kedalaman saluran di pertigaan Jalan Bandulan 1,2 meter, sementara di ujung lainnya sekitar 1,4 meter. ”Untuk membangun saluran drainase ini, kami membutuhkan u-ditch (beton cetak membentuk huruf u) sebanyak 115 unit. Targetnya bisa selesai satu bulan,” kata Chandra kemarin (25/5).

Dia menjelaskan, pembangunan drainase dilakukan karena saluran yang lama tidak berfungsi maksimal. Setiap turun hujan, kawasan Jalan Tebo Utara mendapat kiriman air dari perumahan di Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Ketinggian genangan air di jalan itu bisa mencapai lutut orang dewasa.
”Kalau sudah dibangun nanti, saluran air yang lama dan baru tetap berfungsi. Namun untuk mencegah banjir juga harus ada kesadaran dari masyarakat,” ucap Chandra.
Kondisi Jalan Tebo Utara yang kerap banjir saat hujan juga diakui  Ketua RT 2/RW 1 Kelurahan Mulyorejo Sucipto. Menurutnya, Air hujan yang menyebabkan banjir sebenarnya berasal dari Desa Pandanlandung. Air itu kemudian mengalir menuju ke Kota Malang. Sebelumnya terdapat fasilitas berupa sudetan. Tetapi setelah ada pembangunan perumahan, airnya malah mengalir ke Mulyorejo.
Dia sudah sering mengajukan permintaan pembangunan drainase dan pengerukan lewat program Gerakan Angkut Sampah dan Sedimen (GASS). Namun permintaan itu belum mendapat respons yang signifikan. Beberapa waktu lalu dia mencoba langsung mengajukan ke Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang. ”Karena banjirnya bisa sampai masuk ke rumah warga. Meski bisa surut selama setengah jam, banjir seperti itu benar-benar mengganggu kami,” terang Sucipto.
Di tempat lain, Analis Sumber Daya Air Bidang Bina Marga DPUPRPKP Kota Malang Yocky Agus Firmanda mengatakan, pada tahap awal, pembangunan drainase dimulai di Jalan Tebo Utara. Kemudian dilanjutkan ke kawasan lain yang meliputi Kelurahan Madyopuro, Pisang Candi, Jatimulyo, Cemorokandang, Tlogowaru, Oro-Oro Dowo, Buring, dan Wonokoyo. Total anggaran untuk sembilan saluran drainase tersebut mencapai Rp 26,2 miliar. ”Setelah kawasan Bandulan akan dilanjutkan ke kawasan Tlogowaru,” sebutnya. (mel/fat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *