InfoMalangRaya, Indonesia – Timnas U-20 Indonesia akan menghadapi timnas U-19 Jepang pada matchday III Grup B Tournoi Maurice Revello 2024, Sabtu (8/6/2024) malam nanti. Merujuk pada pernyataan pelatih Indra Sjarfi dan penyerang Jens Raven, laga nanti seharusnya jadi pembuktian diri bagi Dony Tri Pamungkas cs.
Pada dua matchday sebelumnya, Indonesia selalu kalah. Mereka takluk 0-3 dari timnas U-23 Ukraina dan 04 dari timnas U-23 Panama. Nah, dalam wawancara selepas laga, faktor perbedaan usia selalu dijadikan dalih. Garuda Muda kalah telak karena Ukraina dan Panama menurunkan tim yang lebih senior.
“Kami adalah tim termuda di turnamen ini. kami hanya membawa pemain-pemain berumur 17-18 tahun. Kami ingin memberi mereka pengalaman untuk kejuaraan U-20,” kata Indra Sjafri selepas laga lawan Ukraina seperti dikutip InfoMalangRaya dari laman resmi Tournoi Maurice Revello.
Sementara itu, Jens Raven setelah laga melawan Panama berujar, “Kami ada tim muda yang sangat potensial, tapi perbedaan umur terlalu besar bagi kami. Panama adalah tim berkualitas tinggi. Kami coba membuat peluang, kami mampu melakukannya, tapi mereka mengalahkan kami. Para pemain mereka sangat bagis dan lebih baik dari kami.”
Kelemahan Timnas U-20 Indonesia
Berbeda dengan Ukraina dan Panama, Jepang di Tournoi Maurice Revello 2024 ini menurunkan tim U-19. Kalau dari namanya, justru lebih rendah dari Indonesia yang datang dengan tim U-20. Namun, secara umum, kedua tim ini punya kesamaan, yakni diisi pemain-pemain berumur 17-19 tahun.
Bersua tim dengan kategori umur yang sama, seharusnya Indonesia dapat tampil lebih baik saat melawan Jepang nanti. Itu juga akan sesuai dengan grafik performa yang diinginkan. Setidaknya, dari jumlah tembakan saja, peningkatan sudah terlihat. Saat lawan Ukraina hanya 1 tembakan, sedangkan lawan Panama ada 6 tembakan.
Meskipun demikian, laga melawan timnas U-19 Jepang nanti tetap saja tak akan mudah bagi timnas U-20 Indonesia. Pasalnya, Jepang mampu mencetak 3 gol meskipun kalah dari timnas U-21 Italia pada matchday I. Pada laga itu pun, mereka lebih dominan dengan melepaskan 18 tembakan.
Itu jadi ujian tersendiri bagi tim asuhan Indra Sjafri yang terlihat masih mentah dan sangat lemah dalam koordinasi antralini. Tim ini terlihat baru dalam tahap pembangunan dengan kelemahan di sana-sini. Paling mencolok, tentu saja lini pertahanan. Buktinya, tengok saja total 30 tembakan yang telah dilepaskan lawan dalam 2 laga awal.