Tokoh Senior Syiah Iran Abbas Ali Soleimani Terbunuh di Bank

InfoMalangRaya.com– Tokoh senior Syiah Iran Ayatollah Abbas Ali Soleimani tewas terbunuh dalam sersngan di sebuah bank hari Rabu (26/4/2023).
“Ayatollah Abbas Ali Soleimani terbunuh pagi ini dalam serangan bersenjata… penyerangnya juga ditangkap dan sekarang sedang diselidiki,” lapor kantor berita IRNA mengutip pejabat politik dan keamanan Provinsi Mazandaran di bagian utara Iran di mana serangan itu terjadi.
Gubernur Provinsi Mazandaran Mahmoud Hosseinipour mengatakan penyerang adalah petugas keamanan bank lokal.
“Sejauh ini, informasi dan dokumen kami menunjukkan bahwa ini bukan tindakan keamanan atau teroris,” kata Hosseinipour kepada televisi pemerintah seperti dilansir AFP.
Motif dari serangan yang terjadi di sebuah bank di kota Babolsar itu masih belum jelas.
Soleimani, 75, sebelumnya pernah menjabat sebagai perwakilan dari pemimpin spiritual tertinggi Syiah Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Dia juga menjadi imam yang memimpin shalat Jumat di kota Kashan di Provinsi Isfahan dan kota Zahedan di Provinsi Sistan-Baluchistan.
Dia merupakan anggota dari Dewan Pakar yang beranggotakan 88 pemuka agama Syiah yang berwenang untuk mengawasi, memilih dan memberhentikan pemimpin spiritual tertinggi Syiah Iran. Anggota Dewan Pakar dipilih dalam pemilihan umum untuk masa jabatan delapan tahun dari kumpulan kandidat yang disaring oleh Dewan Wali negara.
Dengan kematian Abbas Ali Soleimani, Dewan Pakar sekarang dipimpin oleh tokoh Syiah ultra-konservatif berusia 96 tahun Ahmad Jannati.
Serangan tersebut diyakini sebagai serangan paling signifikan terhadap pemuka Syiah kurun beberapa tahun terakhir di Iran.
Pada April 2022, dua ulama Syiah tewas dan satu lainnya terluka dalam serangan dengan senjata tajam di kota Mashhad di Provinsi Razavi Khorasan. Tersangkanya diidentifikasi sebagai Abdolatif Moradi, 21, seorang etnis Uzbek yang memasuki Iran secara ilegal lewat perbatasan dengan Pakistan setahun sebelumnya, lapor kantor berita Tasnim kala itu.
Moradi dihukum gantung pada bulan Juni di kota yang sama dengan dakwaan “moharebeh”, atau “perang melawan Tuhan”.*
Serangan di Mashhad itu terjadi beberapa hari setelah dua ulama Muslim (Sunni) ditembak mati di luar sebuah madrasah di kota Gonbad-e Kavus di bagian utara Iran.*