Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    IMR – Tiga Desa di Kepanjen Dapat Tujuh Unit Armada Tiga Roda

    4 Juli 2025

    Antam Melorot Tipis, Bagaimana di UBS dan Galeri 24?

    4 Juli 2025

    Paul Pogba Soal Tragedi Diogo Jota: Ini Pengingat bagi Kita

    4 Juli 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • IMR – Tiga Desa di Kepanjen Dapat Tujuh Unit Armada Tiga Roda
    • Antam Melorot Tipis, Bagaimana di UBS dan Galeri 24?
    • Paul Pogba Soal Tragedi Diogo Jota: Ini Pengingat bagi Kita
    • Tak Setorkan Rekening, 5.195 Pekerja di Kota Batu Terancam Tidak Dapat BSU
    • IMR – Keberlangsungan Wisata, Komponen 7A Harus Terus Berjalan
    • Momentum Kenaikan Pangkat Anggota Polres Jombang
    • Berikut adalah huruf yang memungkinkan Apple dan Google mengabaikan larangan tiktok
    • MUI Jatim Dukung Fatwa Bahtsul Masail Hukum Sound Horeg Haram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Home»MALANG RAYA»Tugu Tapal Batas Berangka Tahun 1123 Saka Ditemukan, Diperkirakan Era Raja Kertajaya
    MALANG RAYA

    Tugu Tapal Batas Berangka Tahun 1123 Saka Ditemukan, Diperkirakan Era Raja Kertajaya

    By admin12 Januari 2024
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    Sebuah tugu tapal batas berangka tahun 1123 Saka ditemukan di area penggaljatimtimes P.jpegb07fd1006e97bc18.md

    InfoMalangRaya – Sebuah tugu tapal batas berangka tahun 1123 Saka ditemukan di area penggalian tanah untuk tanah urug di Desa Kayunan, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.  Selain tugu tapal batas berukuran tinggi 170 cm tebal 76 cm, juga ditemukan struktur batu bata, kaki patung dan umpak.  Peninggalan-peninggalan itu diduga di era Raja Kertajaya , raja Panjalu/Kadiri terakhir yang berkuasa dari tahun 1112-1138 Saka.
    Erwan Yudiono saksi yang kali pertama menemukan struktur tugu tapal batas pada  Selasa (9/1) mengaku awalnya  dirinya tidak sengaja menemukan dan hanya karena penasaran. “Awalnya saya melihat temuan padmasana di Desa Kayunan yang diamankan saudara Eko dan disimpan di rumahnya yang berjarak 5 Km dari lokasi. Karena penasaran akhirnya saya mendatangi lokasi tempat di mana padmasana ditemukan. Pas disitu ternyata ada penggalian lahan untuk tanah urug. Ternyata disitu saat penggalian juga banyak ditemukan struktur batu bata dan juga tugu tapal batas yang berangka tahun 1123 saka era peninggalan Raja Kertajaya,” kata Erwan yang juga Wakil Ketua Pelestari Sejarah Budaya Khadiri. Kabar penemuan itu akhirnya dilaporkan oleh Yudiono ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri serta Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4) pada Kamis (11/1/2024). Setelah mendapat laporan  perwakilan dinas dan DK4 yang didatangi langsung oleh Ketua DK4, Imam Mubarok meninjau lokasi. “Ini temuan yang sangat luar biasa dan menambah kekayaan benda purbakala yang dimiliki Kediri dari peninggalan masa lalu. Desa Kayunan ini sudah lama menjadi penelitian ahli dari Belanda. Memang di sini banyak ditemukan struktur bangunan purbakala, namun banyak juga yang dijarah oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab dari dulu hingga sekarang,” kata Mubarok, Ketua DK4 Kabupaten Kediri. Dari hal ini, Mubarok selaku Ketua DK4 mendesak kepada Pemkab Kediri untuk segera membentuk Lembaga Adat Desa (LAD) di masing-masing desa di seluruh Kabupaten Kediri seperti yang telah direkomendasikan DK4 sesuai tugas dan wewenangnya berdasarkan Perbup 50/2021. “Salah satu tujuanya mereka  (LAD) bertugas menjaga benda purbakala yang ada di masing-masing wilayahnya agar tetap lestari jangan sampai dijarah dan dijual ke luar negeri. Sebab di Kayunan ini benda purbakalannya sudah banyak yang hilang, baik dalam bentuk benda purbakala dan peninggalan perhiasan berupa emas.  Selain itu penting kiranya melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang UU 11/2010 tentang cagar budaya,” tegasnya. Bukti adanya benda purbakala yang hilang di Kayunan ternyata sudah ratusan tahun lalu terjadi. Wilayah tersebut awalnya dikuasai  oleh Sri Sarweswara  Raja Panjalu yang memerintah sekitar tahun 1159-1169. Nama gelar abhisekanya ialah Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Sarweswara Janardanawatara Wijaya Agrajasama Singhadani Waryawirya Parakrama Digjaya Uttunggadewa. Sri Sarweswara  berkuasa setelah Prabu Jayabaya. Prasasti Kayunan/Kahyunan ditemukan oleh  J. F. De Corte pada 1887 di Kayunan, distrik Sukorejo afdeeling Kediri. Publikasi paling awal mengenai batu yang bersangkutan datang dari catatan kolonial yang menyebut bahwa batu tersebut sudah dibuatkan abklatsnya. 
    Baca Juga :
    Persoalan Tanah Belum Tuntas, Nirina Zubir Ogah Jadi Pendukung Capres 

    Pada batu dari Kayunan  ini terdapat angka tahun 1082 Śaka dan nama Śrī Sarvveśvara Janardanāvatāre vijayāgra … sinhanādānivăryya-vīryya parākrama digjayottungadeva (NBG 26 1888: 12 & Bijl. II, IX). Verbeek mencatat bahwa aksara dipahatkan pada keempat bidang batu, namun pada bagian belakang sudah rusak parah. Selain batu yang bersangkutan, di desa yang sama juga ditemukan arca bertangan empat yang sudah rusak serta arca Siwa dengan wujudnya sebagai guru (1891: 278, no. 573).  Hampir 20 tahun kemudian, Knebel melaporkan bahwa batu ini sudah tidak ditemukan lagi di Kayunan (1910: 270). Batu ini juga dimasukkan dalam daftar prasasti berangka tahun dari Jawa yang disusun oleh Krom (1911: 251).  Penulis yang sama juga mengulas batu ini secara singkat dalam kajiannya mengenai Kerajaan Kediri Krom berhasil melengkapi nama raja yang sebelumnya masih kosong, yaitu rake sirikan śr sarvveśvara janardanāvatāra vijayāgra(j)asamasinhanādānivăryya-vīryya parăkrame digjayottungadevanāma.  Pada bagian akhir publikasi dilengkapi dengan peta sebaran temuan prasasti dari Kerajaan Kediri (1914: 242, 245-246). Batu ini kemudian masuk dalam daftar prasasti yang disusun oleh Damais dan dinamakan dengan Prasasti Kahyunan/Kayunan Damais mencatat bahwa prasasti tersebut dikeluarkan pada tanggal 23 Februari 1161 Masehi (1952: 68-69, A. 156). Damais juga menjadi sarjana pertama yang menghadirkan bacaan (tujuh baris pertama) dari prasasti yang bersangkutan.  Dari bacaan Damais diketahui bahwa prasasti ini menyebut atau berkaitan dengan warga Desa Kahyunan (Ikanan thāni kahyunan (1955: 73). Publikasi-publikasi yang menyangkut mengenai prasasti ini kemudian dirangkum oleh Nakada (1982: 112–113, no. 177). Prasasti ini masih disebut pada beberapa terbitan selanjutnya (Eade & Gislen 2000: 87-89; Budi Santosa Wibowo 2001: 9). Namun keberadaan dari batu ini masih belum diketahui sampai saat ini.  “Perihal temuan ini juga sudah saya laporkan ke Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah 11 dan tadi saya mendapat laporan akan segera ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi. Sementara untuk keamanan lokasi tadi saya sudah titip sama Pak Kades agar diawasi ,” pungkas Gus Barok panggilan akrab Imam Mubarok.

    Jumlah Pembaca: 299

    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    IMR – Tiga Desa di Kepanjen Dapat Tujuh Unit Armada Tiga Roda

    4 Juli 2025

    Tak Setorkan Rekening, 5.195 Pekerja di Kota Batu Terancam Tidak Dapat BSU

    4 Juli 2025

    IMR – Keberlangsungan Wisata, Komponen 7A Harus Terus Berjalan

    4 Juli 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER

    Bupati Malang Hadiri Kanjuruhan Street Race Edisi 13

    30 Maret 20240

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20250

    10 Aplikasi Musik Tanpa Iklan Terbaik, Diunduh Jutaan Pengguna!

    25 April 202461

    Pantun Pj. Walikota Malang Bikin Suasana Meriah di Acara Malang Raya Shopping Adventure 2024

    1 April 20242
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • DISCLAIMER
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.