Tunawisma dan Pengangguran Merebak di Amerika Serikat

InfoMalangRaya.com—Jumlah tunawisma, pengangguran, kemiskinan, kecanduan narkoba, dan kesehatan mental di Amerika Serikat (AS) meningkat tajam pada tahun ini setelah epidemi Covid-19 melanda dunia dan diselingi konflik di Ukraina dan Palestina.
Newsweek melaporkan sebuah penelitian di Journal of America Medical Association (JAMA) menemukan bahwa ada 183.000 kematian yang melibatkan orang Amerika pada tahun 2019, yang terkait dengan kemiskinan.
Situasi menjadi lebih buruk ketika banyak orang Amerika tidak menerima program asuransi kesehatan masyarakat atau Medicaid karena birokrasi.
Hal ini ditambah dengan kurangnya perumahan yang terjangkau dan tingginya biaya perumahan menyebabkan banyak orang Amerika yang hidup dengan upah kecil memilih menjadi tunawisma.
Hal ini berarti semakin banyak orang yang tidak tahu di mana mereka akan tidur dan akhirnya memilih tinggal di jalanan, sehingga membuat mereka rentan terhadap kejahatan, kekerasan, dan cuaca ekstrem, termasuk panas dan dingin ekstrem.
Menurut penelitian, empat negara bagian seperti California, New York, Florida dan Washington mencatat masalah sosial seperti tuna wisma dan kecanduan narkoba yang tinggi dibandingkan tahun lalu akibat krisis ini.
Direktur Eksekutif The Coalition for the Homeless di New York, Dave Giffen, mengatakan biaya sewa rumah pasca epidemi menyebabkan banyak orang Amerika tidak mampu lagi membayar sewa dan lebih memilih tinggal di trotoar, stasiun kereta bawah tanah, dan tempat umum. taman di kota.

Dakwah Media BCA – Green

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/

“Setelah era perlindungan pandemi hilang, kita melihat jumlah tuna wisma, kemiskinan dan masalah sosial lainnya meningkat,” ujarnya.
“Kami juga menyaksikan banyak keluarga yang terusir dari rumahnya karena tidak mampu membayar sewa lagi,” ujar dia.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *