InfoMalangRaya – Masih misteri penyebab kematian ketiganya. Apakah bunuh diri ataukah diawali pembunuhan. Hal itu yang kini digali penyidik Satuan Reskrim Polres Malang. Seperti disampaikan AKP Gandha Syah Hidayat.
Ditanya terkait potensi pembunuhan dan disertai bunuh diri, Gandha menyebut pihaknya belum membuat kesimpulan. “Dugaan ke arah sana (ada pembunuhan–red). Tapi tetap kita masih kita gali dan selidiki, ” urai Gandha.
Sebelumnya, Gandha menjelaskan, bahwa tidak ada luka di tubuh dua korban, baik ibu dan anak. Namun, kedua korban di mulutnya ada buih dan baunya menyengat. Ditemukan juga gelas serta bungkus salah satu merk obat nyamuk.
“Ada bungkus obat nyamuk di tempat sampah. Gelas di atas meja. Korban pria saat ditemukan warga masih kondisi hidup. Meninggal di rumah sakit karena pendarahan. Di pergelangan tangan kiri ada luka sayat besar, ” urai Gandha.
Namun, kata Gandha, ponsel yang dimiliki Wahab hingga kemarin belum ditemukan. Hanya ada satu ponsel yang diduga milik Sulikhah, sang istri. Selain barang dalam rumah dalam keadaan rapi, ada sejumlah uang yang dipersiapkan. Adanya uang disebut dalam pesan wasiat.
Baik Gandha dan warga yang pertama kali mengecek situasi kamar, sempat mendapati tulisan wasiat Wahab. Pesan Wahab kepada anaknya tertulis di kaca rias kamar. Ia memakai spidol hitam.
“…Kakak jaga diri. Papa, mama, adik pergi dulu. Nurut Uti, Kong, tante dan Om. Belajar yang baik. Uang papa mama untuk pemakaman jadi satu. Love u kakak… “.
Baik Gandha dan menurut kesaksian rekan guru-gurunya, tulisan itu identik tulisan tangan Wahab. (Santoso FN)
The post Bunuh Diri di Pakis. Pesan Pergi Dulu, Love Kakak appeared first on infomalangraya.com.