Kalipare Malang Turut Terdampak Bencana, Peternakan Ayam hingga Rumah Tergerus Longsor dan Banjir

MALANG RAYA16 Dilihat

InfoMalangRaya – Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang menjadi salah satu wilayah paling parah terdampak bencana buntut diguyur hujan berturut-turut sejak Kamis (28/11/2024). Tercatat, mulai dari rumah warga, jembatan, hingga peternakan ayam turut terdampak bencana banjir hingga longsor. Sementara itu, pada Selasa (3/12/2024) Bupati Malang HM. Sanusi beserta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimda Kabupaten Malang, hingga Muspika Kalipare melakukan peninjauan dan penyaluran bantuan. Hingga berita ini disusun, Bupati Malang beserta rombongan masih melakukan peninjauan yang juga menyasar wilayah terdampak bencana di Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) dan Bantur.
Baca Juga :
Wisuda SOTH Mojoroto, Pj Wali Kota Kediri Tekankan Ayah Turut Aktif Terlibat Pola Asuh Anak

Kepala Desa (Kades) Arjosari, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang Imam Mahmudi menjabarkan, sedikitnya ada enam rumah yang rusak. Terparah, dampak rumah rusak terjadi di rumah sekaligus peternakan ayam sebanyak 8 ribu ekor di Dusun Kedungwaru 1, Desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang. Dari pantauan JatimTIMES, material rumah sekaligus peternakan ayam di Dusun Kedungwaru 1 tersebut hanyut terbawa banjir rob. Sementara untuk rumah terdampak lainnya yang ada di kawasan pegunungan, mengalami retak akibat longsor. Sehingga penghuninya terpaksa mengungsi. Selain merusak sedikitnya enam rumah, banjir dan longsor juga turut mengakibatkan lima jembatan penghubung antar desa di Arjosari rusak. Di mana, satu di antaranya sampai terputus akibat tergerus banjir rob. Di Desa Arjosari, longsor sedikitnya terjadi pada enam titik bahu jalan. “Bencana seperti ini baru pertama kali terjadi,” ujar Imam. Sederet bencana tersebut terjadi pada Sabtu (30/11/2024) malam. Di mana, beberapa hari sebelumnya, yakni Kamis (28/11/2024) hingga Jumat (29/11/2024) hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi juga terjadi di Kecamatan Kalipare termasuk di Desa Arjosari. “Karena keterbatasan anggaran termasuk dari Dana Desa (DD) yang juga terbatas, sehingga kami berharap ada perhatian khusus untuk daerah-daerah yang rawan bencana,” tutur Imam. Harapan tersebut, disampaikan Imam, lantaran akses jalan di Desa Arjosari jadi terbatas lantaran terdampak bencana. “Dampak bencana seperti jalan itu akses vital, sehingga kalau ditangani, transportasi warga bisa lancar dan ekonominya juga lancar,” imbuhnya. Di sisi lain, Imam juga berharap dinas terkait di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga bisa memberikan penanganan sementara, sebelum akhirnya pembenahan dan penanganan paska bencana direalisasikan. Termasuk dari Dinas Pekerjaan Umun (PU) Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Malang.
Baca Juga :
Harga Minyak Goreng di Surabaya Naik 5 Bulan Beruntun, November 2024 Inflasi 0,19 Persen

“Dinas Pengairan (PU SDA Kabupaten Malang) kemarin sudah menjanjikan ada bronjong untuk menolong sementara tanah yang longsor,” tuturnya. Imam menambahkan, banjir yang terjadi pada Sabtu (30/11/2024) turut membawa material lumpur. Sehingga warga terpaksa harus melakukan kerja bakti untuk membersihkan material yang masuk ke dalam rumah. “Hujan terus menerus menyebabkan air bah datang, karena di sini kan daerah pegunungan. Airnya dari sungai-sungai yang bertemu dan mengalir ke hilirnya, mulai surut Minggu (1/12/2024) siang,” pungkas Imam. Sebagaimana diberitakan, bencana banjir hingga longsor terjadi pada beberapa titik di Kabupaten Malang dalam beberapa hari berturut-turut. Yakni setidaknya sejak Kamis (28/11/2024) hingga Jumat (29/11/2024). Laporan BPBD Kabupaten Malang menyebut, bencana terjadi di sejumlah kecamatan mulai dari Kecamatan Sumawe, Bantur, Pagak, Kalipare, Donomulyo, hingga Gedangan. Tercatat, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi mengakibatkan banjir, longsor hingga jembatan ambrol.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *