InfoMalangRaya – Dalam jumpa pers usai pertandingan, pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Laga di pekan ke-21 Liga 1 musim 2023/2024 itu, berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Arema yang bertindak sebagai tim tamu, harus keluar lapangan dengan kepala tertunduk. Kalah 2-3 (0-3) dari Bali United, pemilik asli venue pertandingan.
Tetapi bukan karena kalah tipis itu, yang menjadikan pelatih asal Portugal sempat sewot. Melainkan karena kartu merah yang diterima playmaker asal Argentina, Pablo Angle Ariel Lucero di menit ke-70. Sebagai akibat perbuatan konyol, yang jauh dari sportivitas dan tidak berhubungan dengan tactical fould.
“Jadi saya mungkin akan memberikan hukuman. Karena mengontrol emosi adalah sangat penting dalam sebuah pertandingan. Saya tidak bisa menerima keputusan yang sangat buruk dari pemain Arema FC,” kata Fernando Valente di hadapan wartawan peliput pertandingan yang disaksikan 2.526 penonton itu.
Kekecewaan itu, benar-benar tidak bisa disembunyikan dari pelatih berusia 64 tahun. Apalagi dia sangat berharap timnya bisa lebih konsisten. Terutama untuk bisa mendapatkan poin, agar secepatnya keluar dari zona degradasi.
Namun di laga Senin (4/12/2023) sore itu, pemain Arema FC kembali mendapatkan kartu merah yang bodoh. Padahal saat itu, timnya sudah mulai bisa mengontrol pertandingan. Dia pun menyebut, Arema FC seperti sedang melawan dirinya sendiri.
“Kartu merah itu sangat bodoh. Situasi Arema FC menjadi sangat sulit. Saya memang sedikit kecewa terhadap tim ini. Karena dalam kompetisi ini, banyak tim yang selalu bermain dengan transisi. Itu bisa terlihat dari hasil analisa di setiap pertandingan,” tandasnya.
Sekalipun di sisi yang lain, Fernando Valente juga mengakui, dalam sepak bola adalah wajar jika sebuah pertandingan penuh dengan kesalahan. Karena semua orang bisa melakukan kesalahan.
“Jadi ketika kita melihat sebuah pertandingan, ketika saat itu kita kalah. Itu bukan berarti semuanya menjadi salah. Juga saat kita memenangkan pertandingan, belum tentu semuanya menjadi benar,” tandasnya.
Apalagi dia juga sempat melihat, justru ketika Arema FC bermain dengan 10 pemain, mereka bisa menguasai pertandingan. Termasuk juga menciptakan banyak peluang. Hanya saja tidak semua peluang itu bisa dikonversikan menjadi gol.
Di laga yang berkesudahan dengan 3-2 untuk kemenangan Bali United tersebut, gol-gol dihasilkan oleh Jefferson Mateus de Assis Estacio menit ke-15 dan penaltinya menit ke-40. Serta gol bunuh diri kapten tim Arema FC, Johan Ahmat Alfarizie, di menit ke-37.
Sedangkan gol balasan Arema FC, diciptakan pemain baru asal Kolombia, Sneyder Julian Guevara Munoz menit ke-43. Ditambah gol di menit ke-60, yang dibuat oleh striker asli Malang, Dedik Setiawan.
Menghadapi kekalahan tersebut, Fernando Valente juga masih mengaku tetap optimis terhadap timnya. Yang diyakini tetap akan bisa keluar dari zona degradasi.
“Jadi saya tidak akan bisa menerima, kalau kita membuat kesalahan-kesalahan lagi dengan masalah yang sama. Karena itulah, kita harus tetap konsisten dan lebih bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan,” tegasnya.
Karenanya, untuk pertandingan berikutnya, Fernando Valente akan terus membetulkan kesalahan-kesalahan yang masih terjadi. Selain itu, mereka juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan dan memenangkan pertandingan berikutnya.
“Satu-satunya cara untuk bisa keluar dari zona degradasi, adalah dengan memenangkan pertandingan. Apalagi kita punya ide yang cukup jelas untuk bisa memenangkan pertandingan,” sebut pelatih dengan lisensi EUFA Pro itu. (Ra Indrata)
The post Kena Kartu Merah, Ariel Lucero Bakal Kena Sanksi appeared first on infomalangraya.com.