InfoMalangRaya.com – Kepala Kepolisian Metropolitan, Sir Mark Rowley, tetap pada pendiriannya dan menolak untuk melarang aksi demonstrasi mendukung Palestina yang rencananya digelar pada Hari Gencatan Senjata meskipun mendapat tekanan politik dari atasannya.
Beberapa menteri Kabinet Inggris telah mendesak Scotland Yard untuk menghentikan demonstrasi tersebut.
Sir Mark bahkan dipanggil oleh Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, tentang penolakannya tersebut.
Namun, setelah pertemuannya dengan PM, pemimpin polisi Metropolitan itu tetap pada pendiriannya menolak melarang demonstrasi. Sir Mark berpendapat bahwa tidak ada informasi intelijen yang menunjukkan bahwa demonstrasi pro-Palestina merupakan ancaman terhadap ketertiban publik.
Setelah pertemuan tersebut, Sunak menekankan bahwa kepolisian telah sepakat untuk tetap mempertahankan keputusan tersebut di bawah “peninjauan ketat”.
Sikap kepala polisi itu lantas mendapat dukungan dari Walikota London Sadiq Khan.
Dia menulis di Twitter: “Tidak ada yang membantah bahwa acara Peringatan harus dilindungi, tetapi kepolisian protes adalah keputusan operasional untuk (Kepolisian) Met, bukan Menteri Dalam Negeri.
“Pemerintah seharusnya mendukung Met dan para petugas kami yang bekerja keras, bukannya mempersulit pekerjaan mereka.”
Sementara PM Inggris Rishi Sunak menyebut bahwa aksi demonstrasi mendukung Palestina tidak pantas dilakukan di Hari Gencatan Senjata.
“Akhir pekan ini orang-orang di seluruh Inggris akan berkumpul bersama dalam refleksi yang hening untuk mengenang mereka yang telah melakukan pengorbanan terbesar bagi negara ini. Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa kita adalah penerima warisan yang lahir dari pengorbanan mereka,” ujar Sunak.
“Karena pengorbanan tersebut begitu besar, maka demonstrasi yang direncanakan pada hari Sabtu tidak hanya tidak sopan, tetapi juga menyinggung rasa terima kasih yang tulus untuk mengenang mereka yang telah memberikan begitu banyak sehingga kita dapat hidup dalam kebebasan dan kedamaian hari ini,” lanjutnya.
Inggris bersama Amerika Serikat dan Prancis termasuk diantara sejumlah negara pendukung Zionis “Israel”. Para pemimpin negara tersebut bahkan rela melakukan kunjungan solidaritas ke wilayah pendudukan “Israel” usai serangan kelompok perlawanan Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu.*
Kepala Polisi Metro Menolak Perintah PM Inggris untuk Larang Demonstrasi Dukung Palestina
