InfoMalangRaya – Musim kemarau kering di Kota Batu belum usai. Akibatnya peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kota ini masih terus-terusan terjadi. Terbaru sebidang lahan di TPU Claket, Kecamatan Bumiaji terbakar.
Penyebab karhutla yang terjadi pada Kamis, (2/11) siang itu juga masih sama dengan karhutla-karhutla sebelumnya. Yakni karena keteledoran manusia yang membakar sampah, di lahan darurat kebakaran.
“Kebakaran lahan itu diduga karena ada warga yang membakar serasah. Kemudian ada angin kencang, lalu api merembet hingga terkena rumpun bambu,” kata Kalaksa BPBD Kota Batu, Agung Sedayu.
Akibat dari kebakaran tersebut, lahan bambu seluas 1 hektare terbakar. Beruntung tak sampai timbul korban jiwa dalam peristiwa tersebut. BPBD dan Damkarmat Kota Batu dibantu warga dan petugas gabungan lain telah berhasil menjinakkan api.
Lebih lanjut, sepanjang bulan Oktober kemarin, total ada sekitar 25 peristiwa karhutla di Kota Batu. Kebanyakan dipicu dari pembakaran serasah, patahan ranting dan daun kering yang kemudian ditinggalkan begitu saja.
“Ketika ada pembakaran serasah yang ditinggal begitu saja. Menyebabkan api tak terkendali sehingga meluas. Di musim kemarau kering, tepatnya pada Oktober 2023, karhutla terjadi sebanyak 25 kali,” terangnya.
KARHUTLA: Petugas BPBD dan Damkarmat Kota Batu bersama petugas gabungan lainnya serta warga, saat melakukan pemadaman karhutla yang melanda Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/InfoMalangRaya)
Agung mengungkapkan, di akhir Oktober 2023 saja. Karhutla pernah terjadi selama dua hari berturut-turut. Lokasinya berada di Kelurahan Songgokerto, Kota Batu. Di lokasi tersebut, lahan pinus seluas 5,7 hektar terbakar.
Sementara itu, dari total karhutla sepanjang Oktober sebanyak 25 peristiwa. Menjadi penyumbang tertinggi angka karhutla di Kota Batu tahun ini. Sepanjang tabun 2023, di Kota Batu terdapat 32 peristiwa karhutla. Jumlah tersebut jadi yang terbanyak peristiwa karhutla sepanjang sejarah Kota Batu. Sebab ditahun-tahun sebelumnya, jumlah peristiwa karhutla hanya belasan saja.
Dari 32 peristiwa karhutla yang telah terjadi itu, karhutla di lereng Gunung Arjuno wilayah Kota Batu paling besar dampaknya. Total 907 hektar lahab hangus terbakar. Selain itu, kebakaran juga tak hanya membakar kawasan lahan dan huta. Tapi juga TPS hingga TPA Tlekung.
“Banyaknya kejadian kebakaran hutan dan lahan ini dipicu oleh cuaca panas ekstrem dan ulah manusia. Kebanyakan, api terjadi akibat aktivitas pembakaran lahan, sampah hingga serasah secara sembarangan,” katanya.
Meningkatnya angka karhutla ini juga dipicu oleh fenomena el nino, karena curah hujan juga sedang dalam titik terendahnya. Aktivitas pembakaran atau pembukaan lahan oleh warga setempat juga menjadi penyebab utama yang menyumbang angka karhutla di periode 2023 ini.
“Kami himbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran saat membersihkan lahan atau membuka lahan baru di kawasan hutan. Begitu juga, saat membakar sampah harap dijaga, jangan ditinggalkan,” tandasnya. (Ananto Wibowo)
The post Kota Batu Terus-terusan Dihantam Karhutla, Sebulan Bisa 25 Kali appeared first on infomalangraya.com.