Membaca Ulang Semangat Menulis Para Sastrawan Indonesia

RAGAM4955 Dilihat

Membaca ulang buku-buku lama, tidak hanya sebagai pengingat, tapi juga sebagai penyemangat.Kenapa dikatakan sebagai penyemangat, karena dalam kumpulan tulisan Proses Kreatif para sastrawan tersebut benar-benar bicara tentang sebuah proses yang tidak terbebani oleh teori-teori sastra sama sekali.

Romo Mangun umpamanya beliau basicnya adalah seorang arsitek, atau Linux yang selalu bilang bahwa Linus tak pernah bercita-cita menjadi penyair dan bahkan tidak terbesit sama sekali untuk jadi penyair. Awalnya karena seorang pengangguran, nganggur setelah dua kali dropout dari kuliahnya. Romo Mangun ataupun Linus adalah sosok yang selalu gelisah dengan realitas lingkungannya, tentang keadilan sosial maupun kegelisahan seorang pemuda yang tak tahu harus melakukan apa.

Mereka lalu melampirkan kegelisahan pemikiran dan jiwanya lewat tulisan dan terus menerus di catatnya dimana saja. Kegelisahan itu tertawa sedikit demi sedikit dengan banyak membaca, begitupun dalam menulis akhirnya berkembang sedikit demi sedikit lebih tertata dan terstruktur karena rajin dilakukan.

Pelampiasan emosi pemikiran dan jiwa adalah gerak awal yang membuat mereka harus menulis dan terus menulis. Hingga kreatifitas menulis itu berkembang secara alamiah yang tak jarang menawarkan gagasan-gagasan baru dalam konteks sastra.

Kegelisahan akan lingkungan hidup yang dilihat dan dirasakan langsung adalah tema pilihan mereka. Pilihan tema tersebut menjadi sangat penting, karena memang perubahan sosial dan nilai keadilan akan berubah menjadi lebih baik, jika dijalankan lewat setup yang paling kecil yaitu lingkungan rumah, tetangga dan lingkungan sosial tempat kita berinteraksi.

Membaca lingkungan hidup dan membaca buku juga diskusi adalah kewajiban bagi siapapun yang ingin melakukan perubahan hidupnya, dan menulis sebagai sarana pembentukan perubahan sosial.

Maka membacalah dan menulislah apapun bentuk tulisan itu, karena proses lah yang akan membawa kita menuju pada ruang tertentu.

Nashir Ngeblues

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *