InfoMalangRaya.com—Aksi protes meletus di seluruh Pakistan pada hari Selasa setelah mantan perdana menteri dan ketua Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) Imran Khan ditangkap di Pengadilan Tinggi Islamabad. Pengunjuk rasa yang marah telah berkumpul di beberapa kota termasuk Lahore, Peshawar, Faisalabad, Quetta, Gilgit, Sialkot, Karachi dan Islamabad.
Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan pengunjuk rasa memasuki Markas Besar Angkatan Darat (GHQ) di Rawalpindi. Di Karachi, pengunjuk rasa memblokir jalan Shahrah-e-Faisa yang merupakan jalan raya utama kota.
Pada Selasa malam, saluran televisi ARY melaporkan bahwa pihak berwenang berencana memberlakukan pembatasan layanan internet dan telekomunikasi menyusul protes tersebut. Wakil Ketua PTI, Shah Mahmood Qureshi, mengimbau masyarakat tetap tenang dan menuntut pembebasan Imran secara damai.
Dia menyebut pimpinan PTI itu ditangkap atas tuduhan yang sengaja direkayasa. Imran menghadapi lebih dari 100 kasus yang melibatkan kejahatan kekerasan hingga korupsi.
Mantan bintang kriket ini pernah membuat Pakistan terkenal dengan memenangkan final Piala Dunia ICC pada tahun 1992 dan dia tetap menjadi politikus yang sangat populer. Protesnya telah menarik banyak perhatian sejak dia dicopot sebagai perdana menteri melalui mosi tidak percaya di parlemen pada April 2022.
Imran mengklaim pemecatan itu adalah bagian dari rencana untuk mencegah Pakistan menjalankan kebijakan luar negerinya dan menggagalkan kampanye antikorupsinya. Dorongan untuk mengadakan pemilihan dini di provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan Punjab ditentang oleh koalisi berkuasa yang dikenal sebagai Gerakan Demokratik Pakistan (PDM).
Selama beberapa bulan terakhir, Imran kerap hadir di pengadilan terkait kasus yang didakwakan kepadanya. “Penangkapannya dilakukan oleh National Accountability Bureau (NAB) karena merugikan kas negara,” kata Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah.
Protes juga pecah di antara pendukung Imran Khan di luar gedung Komisi Tinggi Pakistan di London, 9 Mei 2023. – REUTERS
PTI selalu menyatakan bahwa penangkapan Imran tidak sah. Pendukung Imran sering meneriakkan slogan populer: “Jaan de denge, Khan nahi denge” (Kami akan menyerahkan hidup kami tetapi tidak akan menyerahkan Khan). Menurut pimpinan PTI, menggelar pemilu secepatnya adalah satu-satunya solusi untuk mengakhiri ketidakpastian politik dan ekonomi di Pakistan. Namun, pimpinan PDM menilai langkah menggelar pemilu seperti mengembalikan kekuasaan kepada Imran karena diprediksi mampu meraih kemenangan besar.*