Pipa Transmisi Air Pulungdowo Rusak Lagi

MALANG RAYA263 Dilihat

Infomalangraya – MALANG KOTA – Pipa transmisi air milik Perumda Tugu Tirta di Dusun Glagahdowo, Desa Pulungdowo, Kecamatan Tumpang, kembali mengalami kerusakan kemarin (5/6). Penggantian pipa langsung dilakukan dengan cara mematikan aliran air terlebih dulu. Dampaknya, para pelanggan PDAM di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, sempat kesulitan mendapatkan pasokan air.
Total ada 31 kawasan yang terdampak proses penggantian pipa sepanjang 12 meter itu. Di antaranya kawasan Jalan Sekarputih, Jalan Kalisari, dan Jalan Raya Tlogowaru. Beberapa perumahan juga terdampak. Seperti Perum Citra Pesona Buring Permai, Perum Omah Ndeso, Perum Anisa Citra Regency, hingga Perum Grand Hill Wonokoyo.
Direktur Teknik Perumda Tugu Tirta Ari Mukti menjelaskan, kebocoran pipa di Pulungdowo berlangsung sejak dini hari. Karena sudah terlalu parah, pihak Tugu Tirta memutuskan untuk melakukan penggantian pipa. ”Kami langsung menghentikan aliran air di Buring Atas dari Simpar Tumpang. Tujuannya agar kerusakan tidak semakin parah,” kata dia.

Pantauan Info Malang Raya Radar Malang kemarin siang, pipa yang rusak itu sudah diangkat dari dalam tanah. Sejumlah pekerja juga tampak melakukan penyambungan dua pipa pengganti sebelum ditanam. Para pekerja memperkirakan proses penggantian pipa itu selesai pada pukul 20.00
Ari menjelaskan, pipa yang rusak itu merupakan hibah atau bantuan dari Kementerian PUPR yang pemasangan pertamanya dilakukan pada tahun 2013. Saat pertama kali dipasang, posisi pipa memang berada di cekungan dan kondisinya tidak terlalu baik. ”Pipa seperti ini harus rutin dirawat setiap sepuluh tahun sekali. Kali ini, kami lakukan penggantian dua lonjor atau sepanjang 12 meter,” sebut dia.
Di tempat lain, Anggota Komisi B DPRD Kota Malang Lookh Makhfudz meminta Perumda Tugu Tirta melakukan investigasi. Terutama terhadap kualitas dan teknik pemasangan pipa. Legislator Partai PAN tersebut menyatakan, tak lazim kerusakan pipa terjadi hingga berulang kali.
”Ini bisa menimbulkan spekulasi di masyarakat. Tentu biaya rehabilitasi sangat besar, sehingga investigasi bisa dilakukan agar ditemukan kesimpulan apakah kerusakannya disebabkan unsur kesengajaan atau murni kecelakaan,” jelas dia.
Sementara itu, salah seorang pelanggan air asal Kelurahan Tlogowaru bernama Agung Panatas mengaku ikut terdampak kebocoran pipa di Pulungdowo. Pada pukul 11.30 kemarin, air di rumahnya masih bisa mengalir. Namun dia memperkirakan aliran air akan sempat terhenti seperti pada kasus kebocoran sebelumnya.
”Biasanya ada pengumuman sekitar 4-6 jam sebelum benar-benar mati. Jadi kami bisa mempersiapkan diri untuk menampung air,” ucap dia. Meski begitu, Agung tetap menyesalkan karena dalam satu tahun kejadian seperti ini bisa berlangsung enam kali. Beruntung dia tinggal di dekat UPT Balai Benih Ikan, sehingga bisa numpang ngangsu air dari  lokasi yang tidak terlalu jauh. (mel/fat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *