IMR – Sebanyak 34 kendaraan angkutan orang yang ada di Terminal Kota Batu dilakukan ramp check mendadak oleh petugas gabungan, Rabu (12/3/2025). Puluhan kendaraan itu diantaranya adalah tujuh bus antar kota dalam provinsi (AKDP) dan 27 angkutan kota (angkot) .
Hasil dari ramp tersebut, untuk semua bus dinyatakan laik jalan. Sedangkan untuk angkot hanya 10 armada yang dinyatakan laik jalan. Sehingga 17 armada sisanya tak laik jalan, karena masa berlaku uji kir yang sudah habis.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Batu, Ipda Hendri Setiawan menyatakan, petugas gabungan dalam ramp check tersebut terdiri dari personel Polres Batu, Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim dan Dishub Kota Batu.
“Ramp check kami mulai sekitar pukul 09.00 WIB. Petugas melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada kendaraan yang melintas di Terminal Kota Batu,” tutur Hendri, Rabu (12/3/2025).
RAMP CHECK: Petugas gabungan melakukan ramp check secara mendadak di Terminal Kota Batu, hasilnya belasan angkot Uji KIR-nya mati. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dia menambahkan, pengecekan dilakukan secara administrasi. Dimulai dari mengecek kelengkapan seperti SIM, STNK dan Uji KIR. “Pengecekan kami lakukan kepada seluruh armada yang terparkir ataupun yang baru masuk ke terminal,” imbuhnya.
Dalam pengecekan itu, tim gabungan juga menemukan beberapa roda kendaraan yang sudah tipis. Dari temuan tersebut, tim gabungan mengingatkan para sopir agar segera mengganti bab ketika dirasa ban sudah terlalu tipis.
“Ramp check ini lebih ke edukasi. Angkot-angkot yang tak laik jalan kami berikan himbauan untuk segera mengurus ke perpanjangan Uji KIR,” tuturnya.
Dia menambahkan, angkutan orang wajib mengurus Uji KIR setiap enam bulan sekali. Ini dilakukan guna memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima.
Ramp check pada kendaraan angkutan orang maupun wisata di wilayah Kota Batu terus digencarkan. Sepanjang bulan Januari dan Februari kemarin sudah ada 137 kendaraan yang diinspeksi. Dari jumlah itu sebanyak 37 kendaraan dinyatakan tak laik jalan. Kendaraan-kendaraan itu diberi stiker merah dan dilakukan penilangan. (Ananto Wibowo)
