PWI: Pers Harus Netral, Patuh Kode Etik dan UU Pers Dalam Pemilu 2024

MALANG RAYA149 Dilihat

Infomalangraya –
IMR, Malang: Sebagai salah satu pilar demokrasi, pers memiliki peran dalam turut mewujudkan (Pemilihan Umum) Pemilu 2024 yang berintegritas. Memberikan informasi yang mengedukasi, menjaga netralitas dan menyampaikan berita yang berimbang, berpegang pada Undang Undang Pers, Kode Etik Jurnalistik, dan menghindarkan dari kepentingan politik praktis.“Pers, media harus independent, jangan sampai ada yang ikut-ikutan mendukung seorang calon atau pasangan tertentu. Kami harus berpegang pada Undang-Undang Pers,” ujar Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, Cahyono, Jumat (9/2/2024).Cahyono menegaskan, netralitas wartawan di Malang dalam menghimpun data, fakta dan informasi menjadi produk pers, sudah dijalankan. Sebagai organisasi profesi, Cahyono yakin anggota PWI sudah menjalankan tugas sesuai kaidah jurnalistik dan berpegang teguh pada kode etik. “Sebagai organisasi profesi kami memastikan anggota berpegang teguh pada kode etik. Aturan PWI sudah jelas, angggota PWI harus independent, membela kebenaran. Kalau sekedar membela yang bayar, berarti tidak menjalankan fungsi pers,” terangnya.Tentang profesionalisme anggotanya, Cahyono menegaskan bahwa publik tak perlu menyangsikan. Karena 204 anggota aktif PWI Malang Raya sudah lolos uji kompetensi wartawan.“Semua sudah berkompetensi, jadi mereka wartawan profesional, yang harus bisa memilih mana yang harus dikerjakan sesuai fungsi pers, dan mana yang tidak. Harus sesuai aturan Dewan Pers,” tegasnya.Ketua PWI Malang Raya periode 2024-2027 ini menambahkan, produk jurnalistik anggotanya seputar Pemilu 2024 ditujukan untuk menjelaskan tahapan, proses, dinamika dalam Pemilu 2024, mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya. Cahyono mewanti-wanti agar anggotanya ikut menciptakan Pemilu damai dan tidak menimbulkan kegaduhan, apalagi di masa tenang jelang Hari H pemungutan suara.“Anggota PWI sudah kita ingatkan agar beritanya betul-betul dijaga, jangan sampai menimbulkan kegaduhan. Karena pemberitaan jadi tonggak utama untuk kedamaian di masyarakat, apalagi besok ketika sudah masuk masa tenang menjelang hari pencoblosan,” ujarnya mengakhiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *