InfoMalangRaya – Perolehan pendapatan sejumlah sektor pajak di Kota Batu masih rendah. Pertengahan triwulan ketiga, beberapa sektor pajak mendapati capaian positif, sedangkan beberapa lainnya masih belum mencapai 50 persen. Meski secara akumulatif, sebagian capaian pajak sudah melebihi target 66 persen pada bulan Agustus 2024. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batu M Nur Adhim. Ia menyebut, beberapa jenis pajak sudah menyentuh lebih dari 69 persen. Dimana tertinggi Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) makanan dan minuman.
Baca Juga :
Usung Tagline Malang Gemilang, Bapaslon Abah Gun-Dokter Umar Fokus Tingkatkan Kesejahteraan hingga Kesehatan
“Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) makanan dan minuman sudah mencapai 82 persen lebih. Untuk terus berprogres beberapa langkah dilakukan. Seperti melakukan sistem jemput bola,” ujar Adhim. Adhim mengklaim tak pernah absen untuk membuka stand layanan pembayaran pajak di berbagai event Kota Batu. Di antaranya pada Pekan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) Nasional 2024 yang digelar di Pasar Induk Among Tani Batu 16 Agustus lalu. Selain itu, pada acara Fun Walk Car Free Day di Jalan Sultan Agung 23 Agustus lalu Bapenda Kota Batu juga membuka stand pembayaran pajak. Terkait dengan capaian hingga pertengahan Agustus, realisasi PBB masih berada di angka 43 persen. Posisinya nomor dua dari bawah setelah realisasi PBJT Parkir yang masih di angka 40 persen. Namun, sejak ada Penghapusan denda atau pemutihan pajak 1 Agustus lalu, realisasi PBB meningkat drastis. Hingga pertengahan Agustus lalu sudah ada 8.327 warga Kota Batu yang memanfaatkan pemutihan tersebut. Ditambahkan Adhim, program penghapusan denda pajak akan Berlangsung sampai 30 Oktober mendatang. Sehingga, masyarakat masih bisa memanfaatkan momen tersebut cukup lama. Ia berharap momen ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sehingga, realisasi PBB juga bisa ikut meningkat. “Saat ini Kami juga tengah mengejar transaksi pembayaran pajak menggunakan QRIS,” ungkapnya.
Baca Juga :
Dinas PUSDA Kabupaten Malang: Inventarisasi Aset Sudah Capai 85 Persen
Diharapkan, layanan yang dekat dan mudah diakses masyarakat semakin sering dibuka. Selain itu Bapenda juga menjalankan program pembayaran PBB keliling ke desa-desa. Sebab, sejauh ini realisasi PBB termasuk dalam jenis pajak yang paling tersendat. Adhim menyampaikan, ada 5 dari 9 jenis pajak yang saat ini realisasinya sudah melampaui target. Yakni PBJT makanan dan minuman, Pijat kesenian dan hiburan, PBJt perhotelan, pajak air tanah, dan PBJT tenaga listrik. Realisasi paling rendah dari 5 jenis pajak tersebut yakni 69,87 persen. Sedangkan yang paling tinggi yakni PBJT makanan dan minuman sebesar 82,11 persen. “Sementara, 4 jenis pajak lainnya realisasinya masih di bawah 52,60 persen,” imbuhnya.