InfoMalangRaya.com– Uber menggandeng pabrikan otomotif China BYD untuk pengadaan 100.000 kendaraan listrik yang akan dipergunakan oleh para pengemudinya.
Kemitraan berlapis, yang disebut kedua perusahaan tersebut sebagai yang terbesar untuk kerja sama semacam itu, akan dimulai di Eropa dan Amerika Latin sebelum kemudian meluas ke Australia, Kanada, New Zealand serta negara-negara di Timur Tengah.
Itu bukanlah pembelian kendaraan yang sangat besar seperti pemesanan 100.000 Tesla oleh Hertz pad tahun 2021, tetapi nantinya para sopir mandiri Uber dapat memiliki mobil listrik BYD yang mereka kemudian lewat skema leasing.
BYD dan Tesla saat ini sedang bersaing untuk menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di dunia.
Lewat kerja sama itu, kedua perusahaan bertujuan untuk menurunkan total biaya kepemilikan kendaraan listrik baginpara pengemudi Uber, mempercepat upaya perbanyakan armada mobil listrik Uber secara global dan menggandeng jutaan pengemudi untuk mengendarai kendaraan yang lebih ramah lingkungan, kata kedua perusahaan itu dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Hurriyet Daily News Kamis (1/8/2024).
Sekitar 126.000 dari 7 juta pengemudi Uber di seluruh dunia sudah memiliki kendaraan nol emisi pada akhir tahun 2023.
Mulai akhir tahun 2030, Uber berencana hanya menerima pengemudi yang memiliki kendaraan listrik di Eropa dan Amerika Utara.
Sebelumnya Uber sudah melakukan kesepakatan serupa dengan pabrikan lain tetapi dalam skala lebih kecil.
BYD memproduksi kendaraan listrik dengan segmen harga yang beragam, termasuk mobil berukuran kecil yang dijual di China muali harga $10.000. Perlahan tapi pasti BYD memperluas jangkauannyabke berbagai belahan dunia lain, dan berencana untuk mendirikan pabrik di Eropa.
Uber dan BYD juga mengatakan akan bekerja sama mengembangkan kendaraan swakemudi yang nantinya akan dipakai dengan platform Uber.*
Uber Gandeng BYD untuk Pengadaan 100.000 Kendaraan Listrik
