Wacana Arema FC Pindah Kandang Kembali Mengemuka

MALANG RAYA140 Dilihat

InfoMalangRaya – Salah satu alasan Arema FC, untuk melepas banyak pemain di bursa transfer paruh musim, adalah untuk menyelamatkan finansial klub.

Terutama sekali ketika Singo Edan harus menyewakan Gustavo Almeida dan Evan Dimas Darmono. Yang diyakini bisa menyelamatkan minimal tiga bulan kebutuhan tim.

Apalagi di Liga 1 musim 2023/2024 ini, skuadra Singo Edan tidak bisa berharap banyak dari pemasukan tiket pertandingan. Seperti saat tim yang berdiri 1987 ini berkandang di Stadion Kanjuruhan. Ketika tiket pertandingan, justru jadi pemasok utama pendapatan tim.

Kandang pinjaman di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Benar-benar tidak menguntungkan dari sisi pendapatan. Penonton yang datang di seluruh partai kandang Arema FC, putaran pertama lalu, jumlahnya hanya ribuan.

Itulah sebabnya, Arema FC berencana untuk meninggalkan stadion, yang sebenarnya kandang Bali United tersebut.

Sebelumnya sempat ada wacana, Arema FC bakal berkandang di Stadion Gajayana, Malang. Namun rencana itu gagal karena Gajayana belum direnovasi. Bahkan hingga masuk putaran kedua, tanda-tanda bakal direnovasi juga belum ada.

Kini ada opsi bagi Arema FC bermarkas di Jawa Timur. Tepatnya di Stadion Soepriadi, Kota Blitar.

General Manager Arema FC Yusrinal Fitriandi menyatakan, ada banyak pertimbangan yang membuat rencana pindah homebase dari Bali ke Jawa Timur masih tertunda. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, termasuk risikonya.

“Semua jadi pertimbangan, bagaimana plus-minusnya main di Jatim. Semua masih kita pertimbangkan matang-matang. Kalau kita pindah ke Jatim pasti ada risikonya. Oke, setidaknya pengeluarannya lebih rendah, tapi kan ada perbandingan risikonya juga,” kata Yusrinal Fitriandi, dikonfirmasi pada Selasa (14/11/2023).

Inal, sapaan akrabnya, menyebut bila di setiap pertandingan ada penonton yang datang ketika bermain di Jawa Timur, tapi manajemen masih ragu apakah akan memenuhi dana operasional.

“Ada yang bilang, kalau bermain di Jatim pasti suporter yang datang lebih banyak. Tapi, apakah ada yang bisa menjamin hal itu? Kalau tidak penuh, kan kami tetap harus mengeluarkan dana operasional pertandingan,” tuturnya.

Selain itu, Inal –panggilan akrab Yusrinal Fitriandi- juga menyebutkan, ada kondisi sosial budaya di wilayah sekitar Malang, yang juga menjadi catatan tersendiri pihaknya.

Menurutnya, sebelum memilih di mana venue untuk menggelar laga kandang, hal tersebut sangat penting diperhatikan.

“Kondisi sosial budaya juga harus kita pertimbangkan. Hal itu gak bisa kita pisahkan dengan sepak bola, pasti akan berpengaruh,” sebut.  pria asal Malang tersebut.

Karena itulah, pihaknya memastikan hingga kini opsi paling ideal masih bermain di Stadion Kapten I Wayah Dipta, Gianyar, Bali.

“Sampai saat ini, kami tidak pernah tidak berpikir soal pengembalian homebase ini. Kami pun sudah berusaha menjajaki stadion-stadion di Jawa Timur. Paling ideal sampai saat ini masih di Bali. Tapi, kami masih terus memantau peluang untuk kembali ke sekitar Malang,” tukasnya.

Karenanya, ada masukan agar Arema FC memindahkan laga kandangnya ke stadion sekitar wilayah Malang, tak bisa serta merta dilakukan. (*/ Ra Indrata)
The post Wacana Arema FC Pindah Kandang Kembali Mengemuka appeared first on infomalangraya.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *