InfoMalangRaya.com—Penjajah Israel kembali menarget tempat ibadah kaum Muslim di Gaza.Masjid Utsman bin Qashqar yang dibangun pada tahun 620 Hijrah atau 1220 dan Masjid Agung Al-Umari di Gaza dibom oleh jet tempur Israel hingga menyebabkan banyak orang meninggal dunia, demikian laporan kantor berita resmi Palestina, WAFA.
Masji Ustman dan terletak di kota tua Kota Gaza. Ini adalah salah satu masjid dan situs arkeologi tertua di Jalur Gaza. Masjid ini terletak di lingkungan al-Zaytoun, sebelah timur Kota Gaza, dan bersebelahan dengan Masjid Agung Al-Umari yang juga dihancurkan dengan jet tempur Zionis Israel saat invasi militernya.
Masjid Agung Umari (Jāmaʿ al-ʿUmarī al-Kabīr) di Kota Gaza dianggap sebagai salah satu landmark Islam paling penting di Palestina, dan masjid pertama, terbesar, dan paling kuno karena memiliki sejarah penting sejak lebih dari 3.000 tahun yang lalu.
Disebut “Masjid Al-Umari” atau Masjid Omari karena ada hubunganya dengan Khalifah Umar bin Al-Khattab. Disebut “Al-Kabir” (Agung) karena merupakan masjid terbesar.
Ketika itu Khalifah ‘Umar bin Khattab singgah di tempat ini, melakukan shalat, lalu mengubah bekas Gereja Romawi Byzantium yang sudah berusia 200 tahun menjadi masjid.
Saat itu Khalifah ‘Umar sedang dalam perjalanan menuju Masjidil Aqsha yang baru dibebaskan, jaraknya sekitar 70 kilometer di sebelah utara Gaza.
Sejak dimulainya serangan ke Jalur Gaza pada 7 Oktober, jet tempur Zionis telah menghancurkan puluhan situs arkeologi dan bangunan tua dalam upaya terang-terangan untuk menargetkan warisan budaya Palestina.
Menurut Kementerian Kebudayaan Palestina, jet tempur Zionis mengebom delapan museum, termasuk Museum Rafah, Museum Al-Qarara, dan Museum Khan Younis.
Sebagian besar kota tua Kota Gaza juga hancur, termasuk 20 bangunan bersejarah, gereja, masjid, museum dan situs arkeologi. Tiga studio dan perusahaan produksi media dan seni juga rusak.
Sejak 7 Oktober, lebih dari 17.000 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 43.616 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.
Sejarah Masjid Agung Al-Umari
Dibangun pertama kali oleh kaum Majusi (tak ada keterangan waktu).
Dibangun kembali oleh Romawi Byzantium menjadi gereja lebih dari 500 tahun sesudah Nabi ‘Isa ‘alayhissalam.
Diubah jadi masjid oleh ‘Umar bin Khattab saat membebaskan Palestina dan Negeri Syam pada abad ke-7.
Mengalami kerusakan, termasuk robohnya menara masjid akibat gempa pada tahun 1033.
Direbut oleh Pasukan Salib dan diubah menjadi gereja lagi dengan nama Katedral John the Baptist pada tahun 1149.
Dibebaskan kembali menjadi masjid oleh Salahuddin Al-Ayyubi saat beliau membebaskan Masjidil Aqsha tahun 1187.
Dibangun kembali oleh Dinasti Mamluk pada abad ke-13.
Dihancurkan oleh Pasukan Mongolia pada tahun 1260, tapi kemudian dibangun kembali untuk hancur lagi akibat gempa kedua yang terjadi di akhir abad ke-13.
Sekitar 300 tahun kemudian Khilafah Utsmaniyah Turki membangunnya kembali, lalu dirusak dengan hujan bom oleh armada Inggris pada Perang Dunia Pertama.
Kemudian direstorasi oleh Majelis Tinggi Muslimin Palestina pada tahun 1925.*