PDAM Malang Jamin Tak Ada Gangguan Selama Puluhan Tahun ke Depan setelah Pipa Jalur Pulungdowo Diperbaiki

Info Malang Raya – Pengerjaan penyambungan pipa pengganti jalur Pulungdowo di Kota Malang, Jawa Timur, telah selesai. Saat ini, PDAM Kota Malang atau Perumda Tugu Tirta sedang melakukan normalisasi air pada pipa-pipa untuk pembersihan kotoran. Direktur Utama Perumda Tugu Tirta, Priyo Sudibyo, menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting karena sebelumnya sering terjadi kebocoran pada jalur pipa tersebut. Pengerjaan ini meliputi 6 titik dengan estimasi penyelesaian selama 4 hari, dari Rabu (7/8/2024) hingga Sabtu (10/8/2024).

Namun, Priyo menyebutkan bahwa pengerjaan ini tidak disangka dapat selesai dalam waktu hanya 1,5 hari. “Ini keajaiban. Sampai saat ini, penyambungannya sudah selesai, jadi titik kesatu dan keenam sudah selesai,” kata Priyo pada Kamis (8/8/2024). Normalisasi air membutuhkan waktu antara 4-5 jam dan dimulai hari ini pukul 13.00 WIB. Debit air akan naik secara bertahap, dan diperkirakan air akan normal pada Jumat (9/8/2024) pagi.
66b487b3eb148
“Pada sekitar jam 1, akan dilakukan penggelontoran atau penggerojokan untuk mengeluarkan tanah dan kotoran dari pipa. Kami akan membuka valve di Simpar, namun debitnya akan meningkat bertahap, dari 20 lps menjadi 40 lps,” jelasnya. Dalam pengerjaan ini, Perumda Tugu Tirta telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Pihaknya menjamin bahwa setelah pengerjaan ini, pipa jalur Pulungdowo tidak akan mengalami gangguan lagi dan tidak akan rusak dalam kurun waktu 30-40 tahun ke depan. Selain itu, debit air yang selama ini dirasakan kecil oleh warga diharapkan akan meningkat dua kali lipat. “Debit air dari Sumber Pitu ke Kota Malang yang biasanya 60 lps akan meningkat dua kali lipat, sehingga kendala seperti air kecil atau mati tidak akan ada lagi,” katanya.

Selama pengerjaan, sekitar 1.600-3.600 pelanggan terdampak dengan kondisi air mengecil atau tidak mengalir. Mayoritas pelanggan yang terdampak berada di wilayah Kecamatan Kedungkandang. Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya telah mendirikan beberapa tandon air di wilayah terdampak dan mendapatkan bantuan suplai air dari PDAM Kabupaten Malang, Kota Batu, BPBD, Damkar, dan pihak lainnya. “Suplai air tetap terjaga dengan adanya 12 tangki air untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terdampak. Kami juga telah memberi pengumuman kepada masyarakat dua hari sebelumnya, pada tanggal 5 Agustus 2024, melalui pamflet,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *